kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sektor perdagangan jadi favorit perbankan dalam penyaluran kredit


Senin, 01 Oktober 2018 / 20:02 WIB
Sektor perdagangan jadi favorit perbankan dalam penyaluran kredit
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Jatim


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perdagangan memang masih menjadi favorit sejumlah bank dalam menyalurkan kredit.

Catatan Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar menunjukkan, sektor perdagangan hotel dan restoran (PHR) menyumbang setidaknya 20,74% dari total kredit perbankan. Sektor ini pun tercatat tumbuh sebesar 9,69% year on year (yoy) pada bulan Agustus 2018 lalu.

Namun, tak seluruh bank menjadikan sektor ini sebagai andalannya. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) misalnya yang mengatakan sektor perdagangan sampai dengan posisi Agustus 2018 sudah naik sebesar Rp 1,8 triliun. Jumlah tersebut tumbuh sebesar 6,21% yoy.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha melanjutkan, walau tak menjadi favorit, sektor perdagangan tetap mencatatkan pertumbuhan signifikan yaitu sebesar Rp 427 miliar per bulan alais 1,37% month on month (mom) secara rata-rata.

Adapun, porsi sektor perdagangan terhadap total seluruh sektor yang disalurkan Bank Jatim sampai dengan Agustus 2018 baru sebesar 10% alias atau sebesar Rp 3,2 triliun.

"Sejauh ini realisasi kredit di Bank jatim secara yoy sampai dengan posisi Agustus 2018 sebesar 6,21% atau sebesar Rp 1,8 triliun," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (1/10).

Ferdian menambahkan, target sesuai dengan rencana bisnis tahun 2018 Bank Jatim khususnya sektor perdagangan antara lain membukukan realisasi sebesar Rp 3,5 triliun.

Artinya, sampai dengan bulan Agustus 2018 pihaknya sudah memenuhi 89,56% dari total target tahun yang dipatok tahun ini.

Di samping itu, posisi non performing loan (NPL) pada sektor perdagangan terbilang baik. Bank bersandi emiten bursa BJTM ini membukukan per Agustus 2018 NPL sektor ini baru sebesar 1,2%.

Ferdian pun meyakini, prospek sektor ini masih cukup cerah lantaran masih banyak potensi yang dapat digarap."Dalam menjaga NPL tetap rendah, dilakukan penagihan kepada debitur NPL dan memperbanyak realisasi kredit khususnya sektor perdagangan," tuturnya.

Berbeda dengan Bank Jatim, PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) menyebutkan total kredit ke sektor perdagangan per Agustus 2018 mencapai 17,12% dari total kredit. Sayangnya, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar enggan merinci besaran realisasi kredit ke sektor ini. Pun, menurutnya sektor perdagangan masih mencatatkan pertumbuhan walaupun terbilang stagnan.

Sementara dari sisi NPL, Bank Sumut mencatatkan resiko cukup tinggi yaitu sebesar 4,82%. "Kalau perdagangan khusus sumut stabil dan NPL masih dalam batas normal. Kredit terbilang stabil juga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×