Reporter: Nina Dwiantika, Dyah Megasari |
JAKARTA. PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) mencetak laba bersih senilai Rp 52 miliar per 30 Juni 2011 atau meningkat sebesar 198% dibandingkan laba Juni 2010 yang masih rugi Rp 53 miliar.
Artinya anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil menggaet 50% dari total target laba pada tahun kelinci ini yaitu Rp 100 miliar.
Direktur Utama BNI Syariah Rizqullah, mengatakan, dari sisi neraca total aset sampai Juni tahun 2011 meningkat sebesar 24,7% atau sebesar Rp 6,621 triliun, dari Rp 5,3 triliun periode yang sama tahun sebelumnya. "Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya pengembangan usaha setelah spin off sebesar Rp 1,315," ujarnya, Senin (18/7).
Adapun kucuran pembiayaan sampai dengan Juni tahun 2011 meningkat sebesar 43,45% atau menjadi Rp 4,49 triliun dari Rp 3,13 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Artinya selama tahun ke tahun BNI Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,35 triliun. Sementara, pembiayaan macet (non performing financing/NPF) sebesar 1,71%.
Selain itu, perolehan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 24,94% atau naik Rp 1,06 triliun menjadi Rp 5,31 triliun pada Juni 2011, dari yang semula Rp 4,25 triliun.
Sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terakhir tercatat di level 22,55%. Sementara efficiency ratio turun ke 78,20% dari tahun sebelumnya 304,60%.
Pada enam bulan awal tahun 2011 ini, BNI Syariah telah menambah jaringan kantor cabang di 10 Kota meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Lombok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News