Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan akibat pelemahan ekonomi nasional dan global sepertinya tidak berefek pada Citibank Indonesia. Buktinya penyaluran kredit lini bisnis konsumer bank asal Amerika ini tumbuh sekitar 30% - 40%, jauh di atas target perseroan.
Lauren K Sulistyawati, Managing Director Consumer Business Citibank Indonesia mengatakan, pihaknya berhasil membukukan pertumbuhan positif di tengah penurunan daya beli yang terjadi di masyarakat. "Bisnis ritel seperti kartu kredit, ready credit dan Citigold masih menjadi penopang utama," ujarnya, Selasa (7/7).
Faktor yang juga menopang pertumbuhan, menurut dia, lantaran segmen pasar Citibank Indonesia yang fokus pada nasabah-nasabah affluent. Nasabah kelas ini dinilai masih mempunyai daya beli yang baik, meskipun tidak sekencang tahun-tahun sebelumnya. "Kami punya loyal customer," terang dia.
Bahkan aturan pembatasan kepemilikan kartu kredit yang juga berdampak pada nasabah Citibank Indonesia tidak membawa pengaruh negatif pada transaksinya. Dari total 1,15 juta kartu beredar yang dipegang oleh 1 juta nasabah kartu kredit Citibank Indonesia, sekitar 5.000 - 6.000 kartu kredit di antaranya terpaksa dihentikan.
Hal ini justru membantu Citibank Indonesia dalam menyeleksi nasabahnya. Mereka yang memiliki penghasilan di atas Rp 10 juta per bulan aman dari beleid Bank Indonesia tersebut. Namun, nasabah yang memiliki lebih dari dua kartu dengan penghasilan kurang dari Rp 10 juta per bulan justru harus melakukan penyesuaian.
Selain itu, sambung Lauren, nasabah tajir dari lini bisnis Citigold Citibank Indonesia juga semakin tambun. Saat ini, jumlah nasabah dengan simpanan minimal Rp 500 juta tersebut sudah mencapai 25.000 orang. Bahkan, perseroan merasakan pertumbuhan dari bisnis personal loan, seperti ready credit.
Diharapkan, kinerja kinclong yang terjadi di sepanjang paruh pertama ini akan kembali terjadi di semester kedua tahun ini. "Kami melihat, semester kedua ini akan berat. Penuh tantangan. Tetapi juga ada peluang disitu, mengingat kebijakan pemerintah yang mendukung dalam pembangunan infrastruktur akan menggerakkan perekonomian," imbuh Lauren.
Adapun, lini bisnis konsumer Citibank Indonesia berkontribusi sebanyak 50% dari total bisnis perseroan. Itu berarti menjadi fifty-fifty dengan lini usaha corporate banking.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News