Reporter: Arif Ferdianto, Markus Sumartomdjon, Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - BADUNG. Sudartin Sri Indahyani, pemilik Isyam Cell di bilangan Jalan Uluwatu, Bali berasa beruntung menjadi agen BRILink sejak tahun tahun 2016 silam.
Padahal, ia sempat tiga kali menolak tawaran dari pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) setempat untuk mau menjadi agen transaksi dari bank pelat merah tersebut.
Bukan apa-apa, ia merasa tidak memerlukan layanan tersebut. Nah, pasca layanan digital begitu booming, segala transaksi pembayaran, termasuk juga pembelian pulsa mulai bisa dilakukan via gadget saja.
Baca Juga: Ini Perbedaan PNM Mekaar Syariah dengan Konvensional
Pelan namun pasti, transaksi penjualan data dan nomor seluler di kiosnya mulai meredup. Untunglah ia sudah menjadi Agen BRIlink. Secara perlahan, transaksi masyarakat yang menggunakan layanan BRILink di kiosnya mulai meningkat. “Kebanyakan adalah para turis ya, dan juga warga setempat,” katanya, belum lama ini.
Rupanya, pihak BRI setempat sudah mencium potensi bisnis BRILink di area sekitar tempat Sudartin berusaha. Maklum, daerah Uluwatu adalah satu daerah wisata terdepan di Bali.
Tak hanya itu, dalam memberikan layanan ke konsumen, Sudartin selalu memastikan, transksi yang sudah dlakukan oleh konsumen berhasil.
Inilah yang membuat banyak konsumen yang akhirnya kembali lagi ke kios Sudartin. “Memberikan layanan terbaik ke konsumen juga penting,” katanya.
Hasilnya, kini, Sudartin di kiosnya sangup meraup omzet hingga Rp 15 juta per bulan. Dan sekitar Rp 10 juta berasal dari fee transaksi dari keikutsertaannya menjadi agen BRILink.
Baca Juga: PNM Digi Sebagai Sarana Mendigitalisasi Ekosistem PNM
Kini, Sudartin sudah mempuyai empat kios sejenis. Dan seluruhnya sudah diberikan layanan sebagai agen BRILink,
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News