Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) di sepanjang tahun ini tergolong sepi.
Sejak Januari hingga awal September 2025, hanya ada 22 emiten baru yang melantai di bursa. Angka ini masih jauh dari target Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan 66 emiten baru sepanjang tahun 2025.
Alhasil, aktivitas underwriting sekuritas pun ikut tertekan.
Head of Investment Banking Kiwoom Sekuritas Indonesia Piet Pasaribu mengatakan, kondisi ini cukup memengaruhi pendapatan perusahaan, khususnya dari lini bisnis penjaminan emisi.
“Cukup berdampak dalam pendapatan khususnya dalam kegiatan underwriter. Untuk itu perusahaan sekuritas berusaha lebih aktif dalam kegiatan lainnya, seperti aktivitas rights issue, private placement, dan lainnya,” jelas Piet kepada Kontan, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga: Dukung Literasi Pasar Modal, Sinarmas Sekuritas Resmikan Galeri Investasi Baru
Meski begitu, Kiwoom Sekuritas tetap menyiapkan langkah untuk memperkuat bisnis penjaminan emisi ke depan. Saat ini, Kiwoom Sekuritas sedang berada dalam tahap permohonan perizinan kegiatan penjaminan emisi efek.
“Kami berharap kegiatan penjaminan emisi Kiwoom Sekuritas baru akan mulai aktif di tahun mendatang,” tambah Piet.
Sebelumnya, Kiwoom Sekuritas Indonesia mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 26 triliun hingga akhir Agustus 2025. Angka ini tumbuh 63,5% secara tahunan (YoY).
Sejalan tren tersebut, rata-rata nilai transaksi harian Kiwoom Sekuritas meningkat 3,8 kali lipat sepanjang tahun ini, mencapai sekitar Rp 150 miliar hingga Agustus 2025.
Selanjutnya: Demo Anti-Korupsi Nepal Memanas: 19 Tewas, Gen Z Jadi Motor Aksi
Menarik Dibaca: Tiket.com Luncurkan Halo Tiket, Layanan Pelanggan Cepat dan Tepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News