kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.690.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   35,00   0,21%
  • IDX 6.636   18,15   0,27%
  • KOMPAS100 963   0,22   0,02%
  • LQ45 750   -3,09   -0,41%
  • ISSI 206   1,44   0,70%
  • IDX30 391   -0,88   -0,23%
  • IDXHIDIV20 470   -5,41   -1,14%
  • IDX80 109   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 113   0,06   0,05%
  • IDXQ30 128   -0,77   -0,60%

Asuransi Kredit Jadi Lini Bisnis dengan Klaim Tertinggi, Begini Prospeknya pada 2025


Minggu, 09 Maret 2025 / 16:05 WIB
Asuransi Kredit Jadi Lini Bisnis dengan Klaim Tertinggi, Begini Prospeknya pada 2025
ILUSTRASI. Pendapatan Premi: Suasana kantor PT. Tugu Insurance di Jakarta, Jumat (6/12/2024). Sampai kuartal III-2024, Tugu Insurance mencatatkan total premi bruto secara konsolidasian sebesar Rp 6,8 triliun. Nilai itu meningkat 26%, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. KONTAN/Baihaki/6/12/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan bahwa asuransi kredit menjadi lini bisnis dengan klaim tertinggi. Di mana, total klaimnya mencapai mencapai Rp 18,47 triliun pada 2024. Angka tersebut naik 5,4% secara year on year (YoY) dibandingkan Rp16,88 triliun pada 2023. 

Menanggapi hal oni, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) mengatakan klaim asuransi kredit di Tugu Insurance masih relatif rendah hingga tahun ini. Hal tersebut tercermin dari pengajuan klaim asuransi kredit di Tugu Insurance yang relatif kecil per Januari 2025. 

“Pengajuan klaim asuransi kredit kami masih kecil, yakni hanya sekitar 2% dari keseluruhan total klaim yang dimiliki perusahaan per Januari 2025.” kata Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat kepada Kontan, Sabtu, (8/3). 

Baca Juga: Asuransi Umum Hadapi Banyak Tantangan, AAUI Inisiasi Pengembangan Asuransi Mikro

Sayangnya, Tatang tak menyebutkan besaran klaim asuransi kredit di Tugu Insurance. Namun, untuk mempertahankan rendahnya klaim pada asuransi kredit itu, perusahaan melakukan sejumlah strategi antara lain yaitu, dengan pengambilan risiko yang tepat. 

Selain itu, Tatang bilang, Tugu Insurance juga cukup akan terus selektif dalam memilih jenis kredit yang dapat diasuransikan. Terlebih, Tugu Insurance lebih mengutamakan kerja sama bisnis yang fokus pada asuransi kredit produktif, dibandingkan dengan asuransi kredit yang bersifat konsumtif. 

“Dengan strategi ini, kinerja asuransi kredit Tugu Insurance diprediksi masih dapat terjaga di tahun 2025,” imbuhnya. 

Lebih lanjut, Tatang mengatakan, pada tahun ini, Tugu Insurance masih terus mengkaji dan memantau peluang dari asuransi kredit. Ditambah, dengan adanya pemberlakuan regulasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20/POJK.05/2023 tentang Asuransi Kredit yang menyaratkan minimal ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan asuransi untuk dapat memasarkan asuransi kredit. 

Baca Juga: Kinerja Positif, Tugu Insurance Bukukan Laba Inti 706 Miliar

“Tentunya regulasi ini akan berdampak signifikan terhadap persaingan, serta perkembangan dan penguatan bisnis asuransi kredit di Indonesia,” jelasnya. 

Selaras dengan hal ini, Selaras dengan hal ini, PT Asuransi Central Asia (ACA) justru mengalami peningkatan pada klaim asuransi kreditnya. Di mana, besaran klaim asuransi kredit per Januari 2025, tumbuh sebesar 8,6% secara YoY, mencapai Rp 1,2 miliar. 

“Sedangkan besaran klaim asuransi kredit sampai dengan Februari 2025 sekitar Rp 1,8 miliar, dan angka ini naik jika berbanding tahun 2024 di bulan yang sama,” kata Kepala Divisi Credit Insurance and Suretyship Handoyo kepada Kontan, Minggu (9/3). 

Meski begitu, Handoyo menuturkan bahwa meningkatkan klaim asuransi kredit di ACA Insurance, sejuah ini tidak berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. 

Selain itu, dia menuturkan untuk menekan klaim asuransi kredit di tahun 2025, ACA Insurance melakukan sejumlah strategi, antara lain yaitu, dengan mempertahankan underwriting result yang positif dengan tetap mempertahankan prosedur underwriting yang prudent

“Sehingga kami memprediksi bahwa prospek asuransi kredit tetap tumbuh dengan baik, dan klaim akan menurun di tahun ini, dan kami tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” ungkapnya. 

Strategj selanjutnya, Handoyo bilang yakni terus bekerja sama dengan pihak perbankan untuk memperbaiki kualitas kredit, meningkatkan kecukupan premi, dan memitigasi risiko dengan lebih baik. 

Handoyo pun optimistis asuransi kredit masih memiliki peluang tumbuh pada 2025, didukung oleh ekspansi sektor UMKM dan dorongan pemerintah baru dalam digitalisasi UMKM. 

“Beberapa perusahaan asuransi juga telah menyiapkan diversifikasi produk sesuai POJK 20/2023, menawarkan produk yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan pasar,” tandasnya. 

Baca Juga: AAUI Catat Pendapatan Premi Asuransi Kesehatan Meningkat 77,2% pada 2024

Selanjutnya: Sejumlah Perbankan Tebar Promo Genjot Kredit Konsumer Pada Ramadan dan Lebaran

Menarik Dibaca: 14 Ramuan untuk Menurunkan Kolesterol Tinggi secara Alami

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×