kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Siapkan Skema Konsorsium, OJK Sebut Potensi Asuransi Tani masih Besar


Selasa, 10 September 2024 / 14:05 WIB
Siapkan Skema Konsorsium, OJK Sebut Potensi Asuransi Tani masih Besar
ILUSTRASI. Asuransi Pertanian: Petani memanen padi di Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/2/2024). Hingga saat ini Jasindo mengcover lebih dari 300.000 hektare lahan pertanian padi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). KONTAN/Baihaki/13/2/2024


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa potensi pengembangan asuransi tani di Indonesia masih sangat besar. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan pemerintah sudah lama menjalankan program asuransi usaha tani padi melalui PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Namun, cakupannya masih terbatas, sepanjang tahun 2023 lalu program tersebut hanya menjangkau sekitar 40.000 pertani. 

“Maka dengan potensi pengembangan asuransi tani yang masih besar, kami siap mendukung perluasan program oleh pemerintah,” kata Ogi dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (10/9). 

Ogi menuturkan ini selaras dengan peran OJK dalam pengembangan pasar asuransi, khususnya dalam mengatasi protection gap di sektor pertanian yang masih signifikan. Menurutnya industri asuransi di Indonesia telah siap dengan berbagai produk yang mendukung sektor pertanian termasuk asuransi parametrik yang dikembangkan oleh sepuluh perusahaan asuransi nasional. 

Baca Juga: Jasindo Optimistis Lanjutkan Tren Positif di Semester II 2024

“Jadi secara kesiapan, industri asuransi sebenarnya sudah siap,” imbuhnya. 

Meski begitu, Ogi mengatakan bahwa adanya sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Kementerian Pertanian dan Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), sangat dibutuhkan agar meningkatkan penetrasi asuransi pertanian di masa depan. 

“Maka skema konsorsium akan diterapkan untuk membagi risiko dan kapasitas di antara perusahaan asuransi yang terlibat,” ungkapnya. 

Berdasarkan data terakhir pada Januari 2024, PT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo, yang merupakan bagian dari Indonesia Financial Group (IFG) melaporkan bahwa perusahaan telah menjangkau lebih dari 300.000 hektar lahan pertanian padi yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Area sebarannya berada di titik dimana kantor cabang Jasindo berada.

Selanjutnya: Koleksi PURE Karya Adrie Basuki dan Seniman Evan Hartono Eksklusif ada di Blibli.

Menarik Dibaca: Koleksi PURE Karya Adrie Basuki dan Seniman Evan Hartono Eksklusif ada di Blibli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×