Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simpanan nasabah kaya di perbankan meningkat signifikan di penghujung akhir tahun 2024, terlihat dari data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang mencatat pertumbuhan dana simpanan di atas Rp 5 miliar meningkat 5,1% secara tahunan (year on year/yoy) mencapai Rp 4.714,38 triliun per Desember 2024.
Seiring dengan itu, jumlah rekening yang memiliki simpanan di atas Rp 5 miliar juga meningkat 5,2% yoy menjadi 144.476 rekening nasabah.
Sejumlah bankir membenarkan adanya peningkatan dana simpanan nasabah kaya di atas Rp 5 miliar seiring dengan masih menariknya bunga deposito yang ditawarkan bank. Belum lagi segmen nasabah yang menempatkan dana jumbo ini berasal dari korporasi.
Hal ini terlihat dari data Bank Indonesia, dimana simpanan dana korporasi di perbankan meningkat pesat hingga 14,2% yoy menjadi Rp 4.149,1 triliun per Januari 2025, dibandingkan akhir Desember 2024 yang tumbuh 10,7% yoy dengan total dana sebesar Rp 4.164,1 triliun.
Jika melihat data LPS, rata-rata suku bunga deposito rupiah secara industri perbankan naik 7 basis poin ke level 4,22% per 31 Desember 2024.
Baca Juga: Bisnis Wealth Management Perbankan Terdongkrak Penempatan Dana Nasabah Kaya
Dalam rinciannya, bank di jajaran KBMI 1 menawarkan bunga tertinggi dibandingkan kelompok bank lainnya, yakni sebesar 4,43%, disusul oleh KBMI 2 yang menawarkan suku bunga 4,06%, dan KBMI 3 menawarkan suku bunga 3,93%. Terendah ditawarkan oleh KBMI 4 dengan suku bunga 3,16%.
Di sisi lain, bunga yang ditawarkan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) lebih tinggi yakni mulai dari 4% untuk tenor 2 tahun dan 6% untuk tenor 10 tahun.
Ini menjadi persoalan dan tantangan yang dihadapi industri perbankan, dimana adanya potensi dana-dana jumbo yang dimiliki nasabah kaya yang mayoritas berasal dari segmen korporasi berpotensi memindahkan dana mereka dari bank ke instrumen dengan imbal hasil yang lebih tinggi, seperti SBN.
PT Bank Mandiri Tbk membenarkan, untuk menarik minat nasabah dengan dana jumbo atau di atas Rp 5 miliar, bank memang menawarkan special rate atau bunga khusus sesuai dengan tingkat bunga pasar.
"Bank Mandiri memang menawarkan special rate yang kompetitif dan selektif bagi simpanan di atas Rp 5 miliar. Besaran suku bunga ini disesuaikan dengan kondisi pasar, tenor simpanan, serta profil nasabah, sehingga tetap memberikan nilai tambah bagi mereka yang ingin mengoptimalkan hasil dari dana yang disimpan," ungkap Head of Deposit Product Management Bank Mandiri, Mega Ekaputri Pujianto menyampaikan,
Lebih lanjut Mega menyebut, pada awal 2025 tren simpanan dana/deposito di atas Rp 5 miliar di Bank Mandiri menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan akhir 2024. Deposito Bank Mandiri tumbuh sekitar 15% yoy dibandingkan Januari 2024 dan tumbuh sekitar 5% secara Year to Date (YtD) dibandingkan Desember 2024. Hal yang sama juga terjadi pada Deposito dengan nominal di atas Rp 5 Miliar yang tumbuh double digit pada periode yang sama.
Mega menyebut pertumbuhan deposito dengan nominal di atas Rp 5 Miliar ini lebih banyak dikontribusikan dari nasabah segmen wholesale dan komposisi Deposito antara segmen wholesale dan retail kurang lebih sama dan sebanding.
"Ke depan, kami optimis bahwa pertumbuhan simpanan deposito di atas Rp 5 miliar akan tetap positif di sepanjang 2025," ungkap Mega.
Baca Juga: Simpanan Nasabah Kaya di Atas Rp 5 Miliar di Bank Meningkat
Adapun beberapa faktor utama yang mendukung pertumbuhan simpanan nasabah kaya ini antara lain perbaikan kondisi ekonomi, tren suku bunga yang menarik, inovasi dalam layanan perbankan digital yang semakin mempermudah transaksi, serta program khusus yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah premium.
Sementara itu Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiatmadja menyampaikan, perebutan likuiditas di pasar disebabkan oleh bunga imbal hasil dari instrumen seperti SBN yang lebih tinggi , sehingga meskipun suku bunga acuan atau BI Rate telah turun namun beban bunga di bank masih tinggi.
Padahal di BCA sendiri, nasabah kaya ini berkontribusi 70% terhadap pendanaan bank. Sementara itu BCA mencatat jumlah simpanan deposito mencapai Rp 195,4 triliun per Januari 2025.
"Itu yang potensi untuk pindah dan beli government bond menjadi persaingan kita," ungkapnya.
Baca Juga: BNI Catat Kenaikan Simpanan Nasabah Kaya 12% Sampai Oktober 2024
Selanjutnya: Realisasi APBN Terbaru Belum Dirilis, Memicu Kekhawatiran Investor
Menarik Dibaca: Jaga Kebugaran Saat Puasa, Ini Tips Diet Tanpa Nyeri Lambung dari Lighthouse
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News