kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Simpanan Nasabah Kaya di Atas Rp 5 Miliar di Bank Meningkat


Minggu, 01 Desember 2024 / 20:27 WIB
Simpanan Nasabah Kaya di Atas Rp 5 Miliar di Bank Meningkat
ILUSTRASI. Berdasarkan data LPS, simpanan nasabah di atas Rp 5 miliar yang ditempatkan di bank tumbuh 7,2% per Oktober 2024.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Simpanan nasabah kaya di atas Rp 5 miliar yang ditempatkan di bank tumbuh 7,2% secara tahunan (year on year/YoY). Kenaikan tersebut lebih tinggi ketimbang kenaikan pada simpanan kelas menengah bawah, yang hanya naik 5,9% yoy, menurut data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Oktober 2024.

Para bankir menyebut, salah satu penyebab simpanan nasabah kaya meningkat ini karena tingkat suku bunga deposito masih menarik seiring dengan tingkat suku bunga acuan masih ditahan di level 6%.

Di sisi lain, meski tumbuh lebih tinggi dibandingkan kelas menengah Bawah, namun tren pertumbuhan simpanan nasabah kaya ini mengalami perlambatan dari bulan September sebelumnya yang tumbuh 8,5% yoy, dan telah melambat selama lima bulan berturut-turut dari pertumbuhan tertingginya di Juli 2024 yang mencapai 12,3% yoy.

Namun jika ditelisik secara jumlah nilai nominalnya, simpanan nasabah kaya ini meningkat tipis dari Rp 4.699,44 triliun per September 2024 menjadi Rp 4.701,86 triliun per Oktober.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Diproyeksikan Naik pada Momen Natal dan Tahun Baru 2025

Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono mengatakan, simpanan di atas Rp 5 miliar mayoritas merupakan simpanan nasabah segmen korporasi. Ia menduga jika simpanan nasabah korporasi menurun atau mengalami perlambatan, kemungkinan hal tersebut karena dunia usaha mulai menggeliat kembali.

Di sisi lain jika pertumbuhannya mengalami lonjakan, kemungkinan nasabah korporasi justru menahan dananya untuk ekspansi.

"Simpanan deposito korporasi yang menurun biasanya diikuti dengan simpanan giro yang pertumbuhannya lebih tinggi, giro itu umumnya digunakan oleh korporasi, jadi korporasi kalau ingin menggunakan dananya akan memindahkannya dari deposito ke giro,"  ungkapnya belum lama ini.

Sementara itu di sejumlah bank pelat merah yang memiliki basis nasabah yang besar, masih mencatatkan pertumbuhan simpanan nasabah kaya di atas Rp 5 miliar sampai dengan Oktober 2024.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, yang mencatatkan tren simpanan deposito di atas Rp 5 miliar menunjukkan pertumbuhan yang positif, yaitu tumbuh hingga Rp 41 triliun secara year to date (YtD) per Oktober 2024.

Head of Deposit Product Management Bank Mandiri, Mega Ekaputri Pujianto mengatakan peningkatan ini didorong oleh tingginya kepercayaan nasabah terhadap stabilitas Bank Mandiri serta inovasi produk simpanan yang ditawarkan. 

Ia juga menyebut realisasi pertumbuhan simpanan yang stabil tersebut didominasi oleh segmen nasabah non perorangan atau badan usaha dengan porsi sebesar 79%, sementara porsi nasabah perorangan sebesar 21% dari total nasabah dengan preferensi investasi yang lebih konservatif.

Baca Juga: Kredit Sindikasi Turun Drastis Saat Kredit Korporasi Mampu Tumbuh, Ada Apa?

Namun, Mega menyebut kontribusi dari nasabah individu juga meningkat, seiring dengan tren diversifikasi portofolio kekayaan.

"Mayoritas dana deposito ditempatkan dengan jangka waktu antara 1 hingga 3 bulan. Hal ini mencerminkan kebutuhan likuiditas nasabah dalam periode yang lebih singkat, baik dari segmen individu maupun korporasi," ungkap Mega kepada Kontan, Jumat (29/11).

Mega menyebut pihaknya optimistis terhadap pertumbuhan deposito di atas Rp 5 miliar hingga akhir tahun 2024. Proyeksi pertumbuhan diperkirakan mencapai sekitar 29% yoy atau tumbuh hingga Rp 44 triliun, didukung oleh kondisi ekonomi yang stabil dan program promosi yang menarik bagi nasabah high net worth baik bagi non perorangan maupun perorangan. 

"Kami terus berupaya memperkuat layanan baik secara digital maupun konvensional dalam meningkatkan kepercayaan nasabah untuk mempertahankan tren pertumbuhan positif ini," ungkapnya.

Sementara itu, General Manager Divisi Wealth Management PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Henny Eugenia juga menyebut simpanan nasabah di atas Rp 5 miliar meningkat 12% yoy per Oktober 2024, pertumbuhan ini utamanya berasal dari kontribusi deposito dan giro yang naik 12% yoy , sementara secara secara total Asset Under Management (AUM) tumbuh 16% yoy.

Henny merinci, untuk nasabah dengan AUM di atas Rp 15 miliar mengalami kenaikan DPK tercatat di atas 14% yoy dengan pertumbuhan AUM di atas 9% yoy. Rata-rata penempatan deposito di BNI saat ini lebih banyak pada tenor tiga sampai enam bulan, yang mana penempatan ini mayoritas didominasi oleh badan usaha atau perusahaan, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan nasabah perorangan.

Sering dengan itu Henny menyebut profil nasabah dengan penempatan dana di atas Rp 5 miliar sudah mulai melakukan diversifikasi portfolionya selain pada deposito, juga mengalokasikan dananya pada investment product untuk menghasilkan nilai tambah pada asset nasabah dalam mencapai wealth accumulation and growth sebagai bagian dari pengelolaan kekayaan

"Sejalan dengan keputusan Bank Indonesia untuk tetap menjaga tingkat suku bunga acuan di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur akhir November lalu, kami melihat masih ada ruang untuk deposito tumbuh pada akhir tahun ini kami menargetkan pertumbuhan double digit khususnya di segmen nasabah kelas atas," ungkap Henny kepada Kontan, Minggu (1/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×