kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SMF terbitkan obligasi Rp 3,5 triliun


Sabtu, 04 Februari 2017 / 14:05 WIB
SMF terbitkan obligasi Rp 3,5 triliun


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Demi menyokong bisnis, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berencana mencari dana di pasar modal lewat penerbitan obligasi. Targetnya, tahun ini emisi obligasi senilai Rp 3,5 triliun.

Direktur SMF Trisnadi Yulrisman menyebut, tahun lalu realisasi penerbitan obligasi mencapai Rp 2,75 triliun. Nah, tahun ini rencana penerbitan obligasi SMF lebih tinggi 27,1%. "RKAP kami target penerbitan obligasi tahun ini Rp 3,5 triliun," ucap Trisnadi.

Rencana emisi obligasi lebih besar ketimbang tahun lalu karena target pembiayaan SMF ini juga naik. Tahun ini, target pembiayaan SMF naik 5,5% menjadi Rp 5,7 triliun. Potensi pertumbuhan pembiayaan di 2017 bisa tinggi seiring permintaan perumahan.

Rencana penerbitan obligasi akan dilakukan antara tiga sampai empat kali dalam setahun. BUMN pembiayaan sekunder ini optimistis, obligasinya laku di pasaran.

Ada dua faktor penopangnya. Pertama, tren suku bunga deposito rendah, sehingga investor akan makin rajin mencari instrumen yang lebih menguntungkan, seperti dengan membeli surat utang.

Kedua, peraturan OJK (POJK) No. 36/2016 merelaksasi kewajiban investasi di surat berharga negara bagi industri keuangan non bank (IKNB). Tak cuma obligasi negara, IKNB dapat membeli obligasi korporasi BUMN infrastruktur. Merujuk aturan ini, IKNB wajib memiliki surat utang negara atau obligasi BUMN sebanyak 20% 30% dari total investasi IKNB.

"Kami akan menawarkan kepada investor IKNB," imbuh Trisnadi. Andaikata respons pasar baik, SMF akan kembali menerbitkan obligasi. Trisnadi mengklaim, pihaknya masih punya ruang luas untuk menerbitkan obligasi dengan jumlah yang cukup besar.

Menurut Trisnadi, saat ini ekuitas SMF mencapai sekitar Rp 6 triliun. Total obligasi yang diterbitkan pun berada di kisaran angka yang sama. Leverage ratio atau rasio utang terhadap ekuitas SMF baru sebesar satu kali. Sedangkan aturan maksimalnya adalah empat kali.

SMF akan memaksimalkan ruang penerbitan obligasi yang masih tersedia ini agar penyaluran pembiayaan SMF juga bisa makin masif.

Di sisi lain, pendanaan SMF juga akan terbantu dari pemberian penyertaan modal negara (PMN). Untuk tahun ini, besaran PMN yang dialokasikan untuk SMF diperkirakan mencapai Rp 1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×