kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.368   -55,00   -0,34%
  • IDX 6.631   -111,92   -1,66%
  • KOMPAS100 986   -9,76   -0,98%
  • LQ45 776   -8,60   -1,10%
  • ISSI 203   -1,44   -0,71%
  • IDX30 402   -5,05   -1,24%
  • IDXHIDIV20 481   -9,02   -1,84%
  • IDX80 113   -1,20   -1,05%
  • IDXV30 117   -1,16   -0,98%
  • IDXQ30 133   -2,18   -1,62%

Solusi layanan bagi orang yang malas bersolek


Kamis, 09 April 2015 / 10:15 WIB
Solusi layanan bagi orang yang malas bersolek
ILUSTRASI. Ketahui beberapa manfaat kesehatan dari rutin melakukan hubungan seks bareng pasangan berkut ini.


Reporter: Nina Dwiantika, Syamsul Ashar, Tedy Gumilar | Editor: Tri Adi

Warung kecil berukuran 2 meter x 3 meter milik pasangan Rasli (43 tahun) dan Hamsinah (37 tahun) berada di tengah perkampungan nelayan Mandala, di pesisir pantai Jayapura, Papua. Berbagai barang kebutuhan sehari-hari dipajang rapi di etalase kayu tanpa pelitur. Aneka kopi ketengan siap seduh dan beberapa bungkus kerupuk tergantung di depan pintu warung.

Yang istimewa adalah warung ini melayani berbagai transaksi keuangan. Bak sebuah mesin ATM atau kantor bank, pengunjung warung bisa menarik atau mentransfer uang ke rekening lain, membayar tagihan listrik, telepon, cicilan kredit, hingga pembelian pulsa telepon.

Bahkan, Hamsinah juga mampu memberikan layanan kepada masyarakat yang ingin membuka rekening tabungan, menabung, dan menarik tabungannya. Sepanjang nilai transaksi tak lebih dari Rp 10 juta, Hamsinah masih bisa melayani beragam transaksi tersebut.

Bermodalkan mesin electronic data capture (EDC), Hamsinah bisa melayani transaksi perbankan hingga Rp 250 juta  dalam sebulan. Dari situ, perempuan ini rata-rata bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 3 juta. Jumlah tersebut sangat membantu ekonomi keluarga yang sebelumnya semata ditopang oleh pendapatan warung kelontong dan hasil sewa rumah kontrakannya.

Namun, Hamsinah mengaku kesulitan menghitung rata-rata volume transaksi bulanan layanan perbankan tanpa kantor tersebut. “Transaksinya sudah banyak sekali Bapak, saya tidak bisa hitung. Bapak hitung saja sendiri,” kata Hamsinah saat menjawab pertanyaan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, Jumat (27/3) pekan lalu. Ia malah menunjukkan segepok bukti transaksi cetakan mesin EDC, dan buku tulis kecil berisi catatan setiap transaksi.

Di Jayapura, layanan keuangan serupa juga digeluti Sukarman Salim sejak medio Desember tahun lalu. Dari kios kelontong di Jalan Tugu 1, Jayapura, pria berusia 69 tahun ini melayani berbagai transaksi keuangan layaknya bank. Kebetulan, lokasi kiosnya juga dikenal sebagai daerah APO (America Post Office). Di masa Perang Dunia II, daerah ini merupakan pos tentara Amerika Serikat.

Catatan transaksi lelaki asal Gorontalo, Sulawesi, yang sudah menetap di Jayapura sejak 1970-an itu, menunjukkan tren positif. Pada bulan pertama, ia membukukan 240 transaksi. Bulan berikutnya sebanyak 295 transaksi. Februari lalu, volume transaksinya berlipat menjadi 406 kali. “Mulai 27 Maret sudah bisa menabung. Pasti makin banyak transaksinya,” kata ayah empat anak tersebut.

Sukarman dan Hamsinah bisa menjalankan bisnis jasa keuangan lantaran terdaftar sebagai agen BRILink. Ini adalah layanan branchless banking yang dikembangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank ini mengembangkan layanannya di berbagai daerah yang tak terjangkau kantor bank. Misalnya, layanan BRILink tersedia di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Layanan serupa dibesut oleh Bank Mandiri. Di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, misalnya, jasa keuangan semacam itu bisa ditemukan di Pasar Burung-Burung, Kecamatan Pattalassang. Adalah Mukhlis Jamaluddin dan Amril Iskandar yang menjadi agen layanan TabunganMu besutan Bank Mandiri sejak sekitar sebulan terakhir. Amril merupakan pemilik kios isi ulang pulsa “Arya Pulsa”, dan Mukhlis pedagang sembako di pasar tersebut.

Berkat layanan itu, pedagang pasar serta para pembeli bisa membuka tabungan, menyetor dana, dan menarik dana. Untuk membuka rekening TabunganMu sangat mudah. Cukup mengisi formulir berisi keterangan soal identitas calon nasabah. Nantinya, nasabah akan mendapat nomor PIN (personal identification number). Untuk mengakses informasi soal saldo dan data transaksi, cukup menekan kode *141*6# di ponsel. Praktis, tanpa perlu menggunakan buku tabungan.


Tak perlu berdandan

Masyarakat ternyata antusias menanggapi layanan jasa keuangan bank lewat agen tersebut. “Banyak orang sini yang tidak mau ke  bank karena jauh dan harus berpenampilan rapi. Kalau sekarang, belum mandi juga bisa nabung,” ujar Amril sembari tersenyum.

Pengalaman serupa dirasakan Sukatman, warga Batang Kuis Lintas Kualanamu, Desa Sena, Deli Serdang, Sumatra Utara. Sejak menjadi nasabah BTPN Wow, pria berusia 50 tahun ini rajin menabung. Tak perlu jauh-jauh ke kantor bank dan berdandan rapi. Sepulang berdagang, ia menyambangi rumah tetangganya, Juliadi Krisna, untuk menabung.

Juliadi adalah salah satu agen BTPN Wow yang mengoperasikan layanan jasa keuangan itu dari warung madu di depan rumahnya. “Malas kalau harus jauh-jauh ke bank. Apalagi cuma menabung Rp 20.000–Rp 50.000 sehari,” ujar Sukatman.

Hariyah, warga Desa Sena yang lain, juga merasa beruntung dengan kehadiran layanan ini. Ibu rumahtangga itu biasanya menyisihkan uang sisa belanja di rumah. Masalahnya, uang tabungan tersebut sering terpakai untuk kebutuhan sehari-hari. “Kalau sekarang saya bisa menabung Rp 30.000 per hari di agen,” kata perempuan berusia 48 tahun ini.

Saking dibutuhkannya layanan branchless banking, tak jarang agen seperti Hamsinah semakin repot dengan permintaan para tetangga. Pernah suatu malam saat Hamsinah dan keluarga sudah tidur, pintu rumahnya digedor-gedor oleh salah seorang tetangga. Si tetangga ternyata meminta agar dirinya mentransfer sejumlah uang untuk anaknya yang sekolah di Makassar. “Yang paling sering itu tetangga bilang, ‘Mama-mama, saya minta pulsa’,” kata Hamsinah menirukan permintaan para tetangganya.

Meski terbantu, nasabah layanan bank tanpa kantor juga menghadapi masalah. Hariyah misalnya, belum terbiasa dengan sistem BTPN Wow. Meski jarak tempuh lebih jauh, jika menabung ke bank ia tinggal menyerahkan uang ke kasir. Tapi, kini ia harus menghafal nomor PIN dan mengetikkan kode *247# di ponsel untuk mengakses menu BTPN Wow.

Dengan ponsel biasa, fitur itu tetap bisa diakses lantaran tak memerlukan sambungan internet. Namun, kesulitan Hariyah bisa dimaklumi lantaran selama ini ponselnya sebatas untuk telepon dan mengirim SMS.

Jadi, memang tak perlu mandi sih, tapi harus belajar mengakses tabungan sendiri.

Laporan Utama Taboid KONTAN No. 28 - XIX, 2013

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×