kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

StanChart Indonesia catat laba Rp 341 miliar di kuartal I-2018


Senin, 14 Mei 2018 / 11:49 WIB
StanChart Indonesia catat laba Rp 341 miliar di kuartal I-2018
ILUSTRASI. Standard Chartered Bank Indonesia


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart Indonesia) mencatat laba bersih Rp 341 miliar di kuartal pertama 2018. Laba ini naik 214% secara tahunan atau year on year (yoy)

Kenaikan laba ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 9% yoy. Selain itu beban operasional turun 6% yoy.

Rino Donosepoetro, CEO Stanchart Indonesia bilang, kenaikan pendapatan bunga bersih 9% yoy dikontribusikan oleh produk perbankan transaksi dan wealth management yang masing-masing tumbuh 32% yoy dan 16% yoy.

"Beban operasional turun karena efisiensi yang dilakukan bank, seiring dengan penerapan smart spending," kata Rino dalam paparan kinerja, Senin (14/5)

Seiring dengan kenaikan kinerja ini, aset bank naik 4% yoy. Rasio kredit bermasalah (NPL) Stanchart pada kuartal I-2018 sebesar 3,9% atau turun dari periode sama 2017 5,8%.

Dengan penurunan NPL ini Stanchart juga mencatat penurunan kerugian penurunan nilai pada kuartal 1 2018. Standard Chartered mencatat rasio CAR terjaga diangka 19,5%.

Rino bilang tahun ini merupakan tahun transformasi sebagai landasan baik untuk pertumbuhan lima tahun kedepan. Anwar Harsono, CFO Stanchart Indonesia bilang rasio efisiensi bank membaik pada kuartal 1 2018.

"Hal ini ditunjukkan dengan cost to income ratio yang turun dari 65% menjadi 56% di kuartal 1 2018," kata Anwar dalam kesempatan yang sama. Efieisnsi ini didorong oleh penurunan biaya Rp 33 miliar secara yoy Selain itu fee based income juga naik Rp 83 miliar atau naik 24% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×