kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Standar sistem NPG akan menyatu


Kamis, 03 November 2011 / 17:47 WIB
Standar sistem NPG akan menyatu
ILUSTRASI. When the Past Was Around, game indie buatan developer lokal sudah tersedia di Switch


Reporter: Astri Kharina Bangun |

JAKARTA. Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mengusulkan penerapan National Payment Gateway (NPG) alias penggabungan sistem pembayaran nasional diarahkan pada penyatuan standar sistem antar perusahaan switching dalam negeri.

"Nanti yang menentukan standar adalah asosiasi. Sama seperti yang dilakukan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) untuk operator seluler. Operatornya banyak tapi tetap saling terkoneksi," ujar Ketua ASPI Budi Gunadi Sadikin, Kamis (3/11).

Budi menjelaskan perusahaan switching pada dasarnya memiliki tiga fungsi. Pertama, sebagai prinsipal yang bertugas sebagai penentu standar maupun aturan main. Pelakunya bisa dari asosiasi atau regulator. Kedua, fungsi switching atau pertukaran informasi. Ketiga, fungsi settlement.

Dengan penyatuan sistem, maka perusahaan-perusahaan switching yang ada sekarang pasca pemberlakuan NPG masih tetap bisa beroperasi tanpa perlu dilebur menjadi satu perusahaan switching tersendiri.

"Prinsipalnya asosiasi atau regulator. Itu tergantung BI. Kalau BI mau membuat aturan makro, nanti asosiasi yang membuat aturan mikro-nya," papar Budi.

Ia mengungkapkan diskusi mengenai detail penyatuan sistem yang dilakukan masih berlanjut. Pada dasarnya, anggota asosiasi sudah memiliki kesepahaman terkait konsep penyatuan sistem ini. Sekedar mengingatkan, awal pekan ini BI telah mengadakan pertemuan dengan ASPI terkait interkoneksi sistem pembayaran nasional.

Dari pertemuan tersebut, ASPI menyatakan akan menyusun model bisnis penerusan (routing) data elektronik pembayaran ritel antara penyelenggara sistem pembayaran.

Sementara itu, untuk interkoneksi sistem pembayaran dengan negara lain ASPI sepakat dengan rencana BI agar dibuat satu identitas tertentu. Hal ini seperti yang dilakukan China lewat kartu China Union Pay.

"BI berharap sebagai negara besar, kita punya national single issuer," ujar Budi seraya menambahkan target penyelesaian model bisnis untuk NPG akan mengikuti rencana BI, yakni tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×