Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) menilai prospek industri asuransi masih cukup menantang pada tahun depan.
Presiden Direktur Asuransi Astra Maximiliaan Agatisianus mengatakan bahwa salah satu tantangan datang dari masih rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia.
Meskipun demikian, dia bilang pihaknya akan mencoba terus menelaah potensi yang bisa digarap untuk setiap segmennya.
"Kenyataan di lapangan, asuransi di Indonesia belum seksi. Penetrasinya, kan, kecil. Namun, kami coba slicing (telaah berdasarkan segmen) di situ," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).
Baca Juga: Asuransi Astra: Persaingan di Asuransi Kesehatan Kumpulan Sangat Ketat
Selain itu, Maximiliaan juga berpendapat tantangan akan muncul dari dinamika perekonomian. Dia memproyeksikan kondisi perekonomian, khususnya global, masih akan dipenuhi ketidakpastian pada tahun depan.
Meskipun demikian, Maximiliaan optimistis kondisi perekonomian Indonesia masih cukup tahan terhadap dinamika yang ada, sehingga bisa berdampak positif juga bagi industri perasuransian.
Meski masih ada tantangan, Maximiliaan menilai terdapat juga peluang menjanjikan untuk menggarap segmen korporasi dan retail pada tahun depan.
Khusus segmen korporasi, Asuransi Astra menilai salah satu peluang yang bisa digarap secara optimal, yakni melalui penyediaan asuransi kesehatan.
"Sebenarnya korporasi masih menjanjikan, salah satunya di asuransi kesehatan. Terbukti, memang di beberapa tahun terakhir asuransi kesehatan pertumbuhannya masih bagus," ujarnya.
Baca Juga: Ini Respons Asuransi Astra Soal Ketentuan Co-payment 5% untuk Asuransi Kesehatan
Oleh karena itu, Maximiliaan menyebut pihaknya juga akan berfokus menggarap asuransi kesehatan kumpulan pada tahun depan. Salah satunya melalui inovasi produk asuransi kesehatan korporasi, Garda Medika.
Lebih lanjut, Asuransi Astra tak menutup kemungkinan untuk menggarap bisnis asuransi kesehatan retail ke depannya. Hanya saja, saat ini dinilai asuransi kesehatan kumpulan masih memiliki potensi pertumbuhan yang bagus dibandingkan retail.
Adapun kontribusi lini asuransi kesehatan yang semuanya merupakan segmen kumpulan atau korporasi mencapai 20% terhadap total premi perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Asuransi Astra mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 5,93 triliun per September 2025, atau meningkat 10,84% secara Year on Year .
Selanjutnya: KPK Periksa Sejumlah Biro Travel Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2024
Menarik Dibaca: Obat Asam Urat Allopurinol atau Febuxostat, Mana yang Bisa Cegah Kambuhan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













