Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menyampaikan jika pihaknya terus menggenjot optimalisasi dari sisi IT (teknologi informasi) dan AI (artificial intelligence), serta terus menerapkan manajemen risiko.
Direktur Digital dan Operasional Bank Raya Lukman Hakim menjelaskan bahwa dalam menghadapi sengitnya persaingan di antara bank-bank digital, Bank Raya terus memperkuat bisnisnya terutama dengan investasi pada big data, cloud infrastructure, dan cybersecurity.
“Kami investasi pada big data, kemudian cloud infrastructure dengan memperkuat sisi IT governance dan cybersecurity agar infrastruktur digital tangguh sekaligus mendukung inovasi produk,” kata Lukman dalam paparan publik ekspose Bank Raya, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga: Penjualan Bisnis Bancassurace Bank Muamalat Naik 85% per Juli 2025
Ada pun dari sisi layanan, Lukman membeberkan bahwa Bank Raya mengadopsi prinsip high tech, no touch, yang mengandalkan teknologi artificial intelligence untuk menghadirkan pengalaman perbankan yang lebih cepat dan mudah.
“Spesifik menjawab terkait implementasi AI yang telah kami lakukan, bahwa di kami mulai dari proses onboarding pada nasabah, untuk digital saving dengan penggunaan teknologi face recognition liveness detection,” lanjutnya.
Sedangkan untuk digital lending Bank Raya mengimplementasikan automatic credit scoring berbasis AI. Pun untuk transaksi Bank juga mengadopsi fungsi AI pada fraud detection system dan limit monitoring.
Lebih lanjut untuk di sisi pinjaman, Bank mengembangkan ABC credit scoring atau application behavior and collection yang mana dapat menganalisa aplikasi perilaku dan kemampuan dari nasabah hanya dalam waktu 15 menit.
Tak ketinggalan, Bank Raya juga memanfaatkan AI untuk memenuhi kebutuhan internal, seperti misalnya percepatan analisa data, penyusunan materi bisnis, serta membantu agen customer service.
Untuk diketahui hingga semester I-2025, laba tahun berjalan dari Bank Raya tercatat senilai Rp 32,93 miliar. Laba AGRO melonjak sekitar 64,5% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 20,02 miliar.
Perbaikan rasio profitabilitas tersebut juga tercermin dari peningkatan rasio NIM pada periode ini menjadi 4,91%. Pada periode sama tahun sebelumnya, NIM dari Bank Raya tercatat sebesar 4,31%.
Dari sisi fungsi intermediasinya, Bank Raya membukukan pertumbuhan total kredit di periode tersebut sebesar Rp 7,28 triliun atau tumbuh 7,4% YoY.
Baca Juga: Nasabah UMKM Binaan BSI Meningkat 9% per Juni 2025
Selanjutnya: Pemerintah Bakal Kembangkan 6 KEK Baru, Salah Satunya KEK Halal di Sidoarjo
Menarik Dibaca: Tiket.com Luncurkan Halo Tiket, Layanan Pelanggan Cepat dan Tepat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News