kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Survei Psikometri, Upaya Mencegah Gagal Bayar & Pinjaman Berlebih di Industri Fintech


Minggu, 13 Juli 2025 / 20:30 WIB
Survei Psikometri, Upaya Mencegah Gagal Bayar & Pinjaman Berlebih di Industri Fintech
ILUSTRASI. Pinjaman online.


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam ajang Fintech Lending Days 2025  di Sorong, Papua Barat Daya 2025.  Kredit Pintar memperkenalkan sebuah inisiatif dalam memajukan kesadaran akan pentingnya survei psikometri bagi para pelaku usaha fintech. Ini merupakan langkah  menciptakan ekosistem pinjaman yang lebih bertanggung jawab dan inklusif. 

Melalui survei ini, pengguna aplikasi fintech lending akan diajak mengisi kuesioner singkat berbasis ilmu perilaku. Survei menilai berbagai aspek.

Seperti tanggung jawab dalam pembayaran cicilan, kebiasaan menabung dan perencanaan keuangan, kemampuan mengelola risiko, pengendalian diri terhadap godaan konsumtif, hingga agar pengguna juga disiplin untuk membuat dan mematuhi anggaran.

Baca Juga: OJK: Beberapa Fintech Lending yang Gagal Bayar Telah Dikenakan Sanksi PKU

Dari survei tersebut menghasilkan skor psikometri yang berfungsi sebagai data keuangan pengguna. Sehingga platform penyedia pinjaman daring dapat menyesuaikan limit dan tenor pinjaman sesuai kemampuan pengguna, mencegah beban keuangan berlebih, dan meningkatkan pengalaman pinjaman yang lebih personal.

“Skor psikometri membawa pendekatan baru; dari angka ke empati.  Fitur ini membantu kami melihat pengguna sebagai individu dengan kebiasaan dan kebutuhan unik, bukan sekadar data angka,” ujar Irwan Prabowo, Direktur TI Kredit Pintar, dalam rilis ke Kontan.co.id, Minggu (13/7) 

Menurut Irwan, akses ke pinjaman yang cepat harus dibarengi dengan tanggung jawab bersama untuk menghindari praktik yang merugikan pengguna. Seperti pinjaman berlebih atau gagal bayar. 

Selanjutnya: Investasi Saham Dapen BTN Menyusut, Kini Hanya 6,13% dari Total Portofolio

Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×