Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) membuka pintu bagi perusahaan switching asing ikut serta dalam sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Meski begitu Pungky Purnomo Wibowo, Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan GPN BI menjanjikan, perusahaan switching asing tidak melayani routing dan proses di dalam negeri untuk transaksi lewat kartu debit di domestik.
Ia menegaskan, transaksi kartu debit di dalam negeri hanya dilayani oleh sistem GPN. Empat switching asing antara lain Visa, MasterCard, JCB dan UnionPay telah mendiskusikan skema kerjasama dengan prinsipal domestik.
Prinsipal asing ini boleh membantu GPN dengan menggandeng maksimal dua lembaga switching dari empat perusahaan switching yang ditunjuk BI, yakni PT Jalin Pembayaran Nusantara, PT Artajasa (ATM Bersama), PT Daya Network Lestari (ATM Alto) dan Rintis Sejahtera (ATM Prima).
Bentuk kerjasamanya antara lain penyediaan keamanan, data nasabah atau kelengkapan know your customer (KYC) dan lainnya. "Ini polanya business to business. Nanti switching asing sediakan layanan, biaya merchant discount rate (MDR) dibagi-bagi. Tergantung perjanjian mereka," imbuh Pungky, Selasa (7/8).
Yang jelas saat ini fokus bank sentral untuk transaksi debit di domestik. Kemungkinan bisa melakukan transaksi di luar negeri masih belum jadi fokus utama.
Visa saat ini menjajaki kerjasama dengan Jalin Pembayaran Nusantara milik Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Adapun MasterCard mendekati Artajasa Pembayaran Elektronis, pengelola ATM Bersama. Riko Abdurrahman Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia mengatakan, skema kerjasamanya masih dibicarakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News