Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Toyota Astra Financial Services (TAFS), yang merupakan unit bisnis pembiayaan Astra Financial memproyeksikan pertumbuhan piutang pembiayaan industri multifinance pada 2025 berpotensi sedikit melambat, jika dibandingkan pencapaian pada 2024.
Proyeksi itu tak terlepas dari berbagai tantangan yang terjadi di industri. Adapun piutang pembiayaan industri multifinance per Desember 2025 tumbuh 6,92% secara Year on Year (YoY), dengan nilai Rp 503,43 triliun.
"Melihat dinamika yang terjadi hingga pertengahan 2025, kami menilai bahwa pertumbuhan industri multifinance tahun ini berpotensi sedikit melambat, dibandingkan pencapaian pada 2024," ucap Corporate Communication Department Head Toyota Astra Financial Services Andhy Hermawan kepada Kontan, Minggu (10/8/2025).
Andhy menerangkan proyeksi itu juga tercermin dari revisi proyeksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang menyesuaikan target pertumbuhan menjadi 6%–8%, dari sebelumnya 7%–8%.
Di tengah kondisi melambatnya pertumbuhan industri, Andhy mengatakan Toyota Astra Financial Services menargetkan pertumbuhan piutang pembiayaan 7% pada 2025, dengan nilai Rp 37,1 triliun.
Baca Juga: Didorong GIIAS 2025, Pembiayaan Toyota Astra Financial Tumbuh 4% pada Juli 2025
Dia bilang perusahaan akan terus melakukan update terhadap kondisi pasar dan memaksimalkan potensi pertumbuhan yang ada melalui pengembangan dan diversifikasi produk, meningkatkan kompetensi dan strategi Account Receivable (AR) handling perusahaan, dan menciptakan operational excellence guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Untuk mendorong kinerja sampai akhir tahun, Andhy mengungkapkan Toyota Astra Financial Services juga akan memfokuskan strategi pada peningkatan pembiayaan mobil baru sebagai segmen utama pendorong kinerja. Selain itu, perusahaan akan mengoptimalkan pembiayaan mobil bekas, serta produk dana tunai sebagai penunjang pertumbuhan.
Baca Juga: ACC dan Toyota Astra Financial Tawarkan Kredit Mobil di GIIAS 2025, Bunga Mulai 2,3%
"Melalui kombinasi strategi tersebut, perusahaan berharap dapat memperluas pangsa pasar, meningkatkan penyaluran pembiayaan, serta mencapai target kinerja yang telah ditetapkan hingga akhir tahun," kata Andhy.
Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance terus menunjukkan perlambatan sejak awal tahun ini, hingga akhirnya hanya tumbuh sebesar 1,96% YoY dengan nilai Rp 501,83 triliun per Juni 2025.
Baca Juga: Toyota Astra Financial Services (TAF) Catatkan NPF 0,32% per Juni 2025
Selanjutnya: UU Hak Cipta Dinilai Tak Sinkron, Royalti Musik Rawan Multitafsir
Menarik Dibaca: Kulit Kering dan Kulit Berminyak Perlu Penanganan Berbeda lo, Simak Tips Berikut Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News