Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) membutuhkan dana Rp 6 triliun untuk melangsungkan kegiatan pembiayaan tahun ini. Kebutuhan pendanaan itu akan terpenuhi lewat pinjaman luar negeri dan dalam negeri, serta penerbitan surat utang dalam bentuk obligasi, Medium Term Notes (MTN), termasuk channeling.
Dalam keterangan resminya, Sudjono, Direktur BFI Finance mengatakan, pihaknya telah menerbitkan obligasi dari Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2015 senilai Rp 1 triliun dan MTN sebesar Rp 100 miliar.
“Penerbitan obligasi atau MTN selanjutnya bergantung pada pasar dan bisnis BFI itu sendiri. Kami memiliki sisa alokasi dari penerbitan obligasi II sebesar Rp 1 triliun dari total yang disetujui Rp 2,5 triliun. Sisa alokasi akan kami gunakan jika kondisi pasar mendukung,” ujarnya, kemarin.
Bulan lalu, emiten dengan kode BFIN ini juga baru mengantongi pinjaman sebesar US$ 50 juta dari Qatar National Bank SAQ. Pinjaman dalam bentuk secured bilateral term loan facility tersebut ditujukan untuk menopang modal kerja pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News