Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk (BBRI) siap menerapkan prinsip keuangan berkelanjutan (sustainable finance) tahun ini.
"BRI sudah siap, rencana aksi keuangan berkelanjutan (RAKB) sudah dikirimkan ke OJK pada november 2018 yang meliputi pengembangan produk, kapasitas SDM dan peningkatan portofolio," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2).
Ia menambahkan, untuk memaksimalkan implementasi, perseroan juga telah mematok kriteria bagi debitur dalam aksi keuangan berkelanjutan ini.
Pertama, debitur tak termasuk dalam daftar hitam yang diterbitkan pemerintah maupun asosiasi perusahaan.
Kedua, debitur juga mesti punya perizinan lengkap misalnya dokumen analisis dampak lingkungan (Amdal) dan peringkat proper yang dikeluarkan pemerintah. Ketiga, khusus untuk debitur perusahaan sawit harus memegang sertifikat ISPO atau RSPO.
"Untuk meningkatkan nilai yang disalurkan, BRI melakukan beberapa program khususs seperti, melakukan sosialisasi ke Internal BRI dan Nasabah untuk meningkatkan awareness sehingga dapat segera memenuhi kriteria atau sertifikasi yang sudah ditentukan," lanjutnya.
Sementara untuk tahun ini, Suprajarto bilang BRI mematok target kredit berkelanjutan bisa tumbuh 12% hingga 14%. Selaras dengan target pertumbuhan kredit perseroan.
"Sementara pada 2018 lalu, dari total kredit kami Rp 804 triliun (bank only), 44% atau sekitar Rp 353 triliun masuk sudah sesuai prinsip sustainable finance,” lanjutnya.
Sementara dari sektor korporat, Suprajarto bilang dari kredit senilai Rp 197,9 triliun, 37% atau setara Rp 73,2 triliun telah berprinsip keuangan berkelanjutan.
Asal tahu, sesuai amanat POJK 51/2017, Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV, dan III mulai tahun ini mesti menerapkan prinsip penerapan keuangan berkelanjutan (Sustainable Finance).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News