Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk menargetkan 30.000 agen untuk program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). Direktur Kepatuhan BTPN, Anika Faisal menuturkan, pada awal tahun 2016 mendatang, perseroan menargetkan akan memiliki agen hingga 50.000 agen.
Anika bilang, pada tahap awal implementasi Laku Pandai ini, perseroan akan membuka program di wilayah Jawa dan Sumatera. Ia menuturkan, yang menjadi daya tarik untuk agen adalah keuntungan mendapatkan fee dari program Laku Pandai ini.
Fee ini, kata Anika, menjadi daya tarik karena terhitung besar yaitu sebesar 4% untuk setiap transaksinya. Bahkan, BTPN memberikan fee maksimal kepada agen Laku Pandai sebesar Rp 7.500 untuk transaksi yang dilakukan. Fee tersebut, kata Anika, diberikan sepenuhnya kepada agen Laku Pandai BTPN.
Anika menjelaskan, untuk setiap setoran yang dilakukan, pihak nasabah tidak dikenakan biaya transaksi. Namun jika nasabah melakukan penarikan dana, maka akan dikenakan biaya. "Ini kami lakukan agar masyarakat semakin rajin menabung, karena jika melakukan setoran dana untuk menabung tidak dikenakan biaya," jelas Anika di Gedung OJK, Jakarta, Kamis (26/3).
Dalam perekrutan agen Laku Pandai, BTPN menyasar nasabah yang memiliki usaha, misalnya penjual pulsa. Anika mencontohkan, jika masyarakat membeli pulsa, maka sisa uangnya dapat ditabung. Jadi, program ini diharapkan juga turut mengembangkan usaha para agen Laku Pandai.
"Jadi bisa memperluas bisnis agen Laku Pandai karena dengan begitu, traffic usahanya bisa naik," ucapnya.
Meski termasuk salah satu bank yang turut menjalankan uji coba atawa pilot project Laku Pandai sebelumnya selama lima bulan, namun BTPN tidak menargetkan volume transaksi, jumlah transaksi dan jumlah nasabah. Sebab, menurut Anika, edukasi kepada masyarakat merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan.
"Karena itu kami akan mengawasi agen dengan cara ada pengawasan dari staf BTPN. Karena agen tidak bisa ditinggal sendiri. Satu staf representatif kami akan mengawasi satu area yang berisi 50 agen," ujar Anika.
Dalam jangka panjang, BTPN tidak hanya membidik potensi basic savings account masyarakat. Tapi juga diharapkan akan ada cross selling berupa penyaluran kredit, asuransi dan juga investasi lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News