kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.348   -13,00   -0,08%
  • IDX 7.877   47,88   0,61%
  • KOMPAS100 1.202   5,80   0,49%
  • LQ45 976   6,12   0,63%
  • ISSI 228   -0,05   -0,02%
  • IDX30 498   2,94   0,59%
  • IDXHIDIV20 601   3,84   0,64%
  • IDX80 137   0,63   0,46%
  • IDXV30 140   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 167   0,97   0,58%

Tak Lagi Pakai Sidik Jari, BPJS Kesehatan Bakal Terapkan Face Recognition


Selasa, 10 September 2024 / 03:41 WIB
Tak Lagi Pakai Sidik Jari, BPJS Kesehatan Bakal Terapkan Face Recognition
ILUSTRASI. BPJS Kesehatan disebut akan menerapkan face recognition pengganti fingerprint bagi peserta JKN. ANTARA FOTO/Yudi Manar


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Face recognition akan berdampak besar pada layanan JKN 

Sementara itu, dalam peluncuran pada Senin (8/7/2024), Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan, Frista adalah sistem identifikasi dan autentikasi yang menggunakan fitur wajah seseorang. 

Implementasi Frista, menurutnya, merupakan inovasi yang akan memberikan dampak besar pada peningkatan layanan JKN. 

"Dengan teknologi ini, proses verifikasi identitas peserta akan menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga mampu mengurangi antrean dan meminimalisir kesalahan," ujar Ghufron dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu. 

Inovasi ini selaras dan mendapatkan dukungan penuh melalui Adendum Kelima Perjanjian Kerja Sama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri dan BPJS Kesehatan. 

Sistem face recognition yang digunakan dalam Frista mampu mengenali wajah, baik pada foto, video, maupun secara real-time dengan tingkat keakuratan tinggi. 

Teknologi ini pun disebut memiliki potensi besar dalam memastikan hanya peserta yang berhak yang dapat mengakses layanan JKN. 

"Ini juga merupakan langkah besar dalam mencegah penipuan dan penyalahgunaan identitas," jelas Ghufron. 

Meningkatkan validitas dan kualitas data peserta Frista turut memungkinkan penerapan single identity menggunakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) sebagai alternatif pengganti Kartu JKN. 

Bukan hanya itu, teknologi ini juga membantu meningkatkan validitas dan kualitas data peserta sesuai kepemilikan Nomor Induk Kependudukan (NIK). 

Peningkatan tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan elemen data foto dari Ditjen Dukcapil sebagai dasar validasi pada implementasi sistem face recognition. 

"Frista tidak hanya akan mempermudah proses verifikasi, tetapi juga akan meningkatkan pengalaman peserta dalam mengakses layanan kesehatan. Ini adalah langkah konkret menuju layanan kesehatan yang lebih inklusif," tegas Ghufron. 

Harapannya, inovasi Frista dapat menjawab tantangan yang selama ini dihadapi dalam sistem pelayanan kesehatan, sehingga dapat teratasi dengan lebih baik. 

Ghufron menegaskan, BPJS Kesehatan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik bagi seluruh peserta JKN. 

"Inovasi ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sektor-sektor lain dalam meningkatkan kualitas layanan publik di Indonesia," tandas Ghufron.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPJS Kesehatan Akan Terapkan "Face Recognition" Pengganti Sidik Jari untuk Setiap Peserta"

Selanjutnya: 10 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 2024, Bisa Didownload Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×