Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Takaful Umum memproyeksikan kinerja bisnis pada 2026 bisa tumbuh di kisaran 10%-20% dibandingkan realisasi 2025. Sejalan dengan proyeksi tersebut, perusahaan membidik target kontribusi mencapai Rp 236 miliar pada 2026.
Presiden Direktur Asuransi Takaful Umum, Ihrom Bayu Aji menyampaikan, tantangan ekonomi yang masih berlangsung justru dimaknai sebagai peluang untuk mendorong kinerja menjadi lebih baik ke depan.
“Kami memaknai tantangan tahun 2026 sebagai peluang, dengan target kontribusi bisa mencapai Rp 236 miliar,” kata Ihrom kepada Kontan, Jumat (5/12/2025).
Baca Juga: AFPI: Fintech Lending Perlu Upayakan Hal Ini untuk Antisipasi Tantangan di 2026
Dari sisi segmen, Ihrom menyebut pertumbuhan bisnis pada 2026 masih akan ditopang oleh segmen korporasi. Sejumlah lini utama yang menjadi andalan meliputi pembiayaan syariah, properti, kendaraan bermotor, kecelakaan diri, serta suretyship syariah.
Lini suretyship syariah juga diproyeksikan menjadi salah satu penggerak utama pertumbuhan kinerja tahun depan. Takaful Umum menargetkan kontribusi premi dari produk suretyship ini bisa mencapai sekitar Rp 35 miliar pada 2026.
Kendati demikian, Ihrom menyebut pihaknya juga mulai mengarahkan fokusnya ke pengembangan segmen ritel. Seiring dengan bertambahnya jumlah agen ritel serta penguatan produk-produk inovatif, segmen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang semakin signifikan terhadap total portofolio.
Untuk mendukung target tersebut, Takaful Umum menyiapkan sejumlah strategi utama. Di antaranya dengan memfokuskan pengembangan pada produk-produk yang dinilai telah memberikan hasil kinerja yang baik.
Selain itu, penguatan segmen ritel akan dilakukan melalui perluasan jaringan agen serta pengembangan produk yang lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar.
Transformasi digital juga akan terus dilanjutkan sesuai dengan peta jalan perusahaan, baik pada sisi pemasaran, proses underwriting, hingga layanan klaim. Di samping itu, kolaborasi dengan berbagai institusi dan komunitas berbasis syariah akan terus diperluas.
Baca Juga: ACC Optimistis Industri Multifinance Dapat Catatkan Kinerja Positif pada 2026
Sementara dari sisi permodalan, Takaful Umum mengakui bahwa ketentuan modal minimum sesuai regulasi OJK pada 2026 menjadi tantangan tersendiri bagi industri asuransi, termasuk bagi perusahaan.
Per Oktober 2025 ini, modal perusahaan masih berada di kisaran Rp 100 miliar-Rp 105 miliar, sementara pada 2026 ketentuan minimum modal industri asuransi ditetapkan sebesar Rp 150 miliar.
Selanjutnya: Kolaborasi Sinar Mas Land dengan Holywings Sukses Gelar Turnamen Padel di BSD City
Menarik Dibaca: Katalog Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan 8-14 Desember 2025, Khong Guan Harga Spesial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













