Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) menargetkan pembiayaan naik menjadi Rp 19,5 triliun sepanjang 2011. Kenaikan itu setara dengan Rp 4,5 triliun dari total (outstanding) pembiayaan 2010 yaitu Rp 15 triliun.
Director Compliance and Risk Management Bank Muamalat, Andi Buchari, mengatakan, sampai Mei 2011 outstanding pembiayaan Muamalat mencapai Rp 18,65 triliun.
“Karena target tersebut sudah hampir tercapai, kemungkinan Juni nanti akan ada revisi. Kita lihat saja nanti,” ujar Andi, Senin (30/5). Menurutnya, inflasi yang jinak membuat permintaan pembiayaan di Indonesia terus meningkat.
Adapun, dengan ekspansi pertumbuhan pembiayaan hingga 30% maka sampai akhir 2011 rasio kecukupan modal atau capital adequate ratio (CAR) akan tergerus menjadi 11,5%. Hingga saat ini, posisi CAR Muamalat ada di level 13%.
Sementara itu, rasio kredit macet atau non performing finance (NPF) pada Mei ini berada pada level 4% gross dan sekitar 3,5% net. Bank Muamalat, menargetkan sampai pada 2011 nanti, NPF gross dapat ditekan hingga 3,5% sedangkan NPF net pada 2%.
"Kami ingin menekan NPF hingga menurun, dengan mengupayakan restrukturisasi pembiayaan," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News