Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk telah mengumumkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Dalam prospektus Penawaran Umum Terbatas (PUT) V, perusahaan akan menerbitkan 4,66 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100.
Sementara, harga pelaksanaan HMETD dipatok Rp 180 per saham. Adapun, nilai emisi atas pelaksanaan HMETD ini diperkirakan mencapai Rp 838,93 miliar, dengan rasio HMETD 5 saham lama akan memperoleh 2 HMETD.
Baca Juga: Bukopin pastikan seluruh proses penawaran umum terbatas (PUT) V selesai Agustus 2020
Lewat aksi korporasi ini, akan ada dilusi kepemilikan sebesar 28,57% dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan. Seluruh dana yang diperoleh, akan dipakai untuk pengembangan bisnis perusahaan hingga tahun 2020.
Antara lain, untuk fokus pada segmen bisnis ritel, yang terdiri dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta individual atau segmen konsumer.
"Perusahaan berencana melanjutkan ekspansi dengan komposisi 67% pada segmen ritel dan 33% pada segmen komersial sebagai penyeimbang, serta secara simultan melakukan peningkatan kualitas aset secara keseluruhan," tulis Bank Bukopin dalam keterbukaannya kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/7).
Adapun, proporsi penggunaan dana hasil PUT V setelah dikurangi dengan biaya emisi, diperkirakan sebanyak 40% untuk segmen konsumer dan 60% untuk bisnis segmen UMKM.
Hal ini sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB) yang telah disampaikan kepada OJK, mengenai pengembangan bisnis perusahaan. Bank yang memiliki kode saham BBKP ini akan menyalurkan dana PUT V untuk menyalurkan kredit UMKM dan scheme based financing (flexy product) dan penyaluran kredit konsumer yang menjadi fokus utama bank.
Baca Juga: OJK pastikan Kookmin berkomitmen selesaikan masalah di Bank Bukopin
Selain untuk penyaluran kredit, dana PUT V juga akan digunakan untuk pengembangan teknologi informasi (TI) yang mendukung pengembangan bisnis konsumer dan UMKM serta pengembangan jaringan distribusi (outlet).
"Realisasi proporsi penggunaan dana dapat mengalami penyesuaian sejalan dengan perkembangan bisnis dan strategi perseroan terutama dalam jangka pendek dan menengah," pungkas Bank Bukopin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News