kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.280   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Tekan NPL, PinjamModal gandeng Tongdun Technology


Minggu, 15 Desember 2019 / 18:45 WIB
Tekan NPL, PinjamModal gandeng Tongdun Technology
ILUSTRASI. Ilustrasi Fintech tumbang.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berbagai cara dilakukan teknologi finansial (fintech) untuk mengelola mitigasi risiko dari debitur. PT Finansial Integrasi Teknologi (PinjamModal) menggandeng PT Tongdun Technology Indonesia (TDI) untuk kerja sama di bidang penilaian kredit (credit scoring).

Pendiri sekaligus Direktur Utama PinjamModal Herman Handoko berharap melalui kerja sama ini bisa menjaga rasio pinjaman bermasalah (NPL) perusahaan di bawah 5% sesuai rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Gandeng The Vanguard Group, Ant Financial dirikan perusahaan patungan di China

Per November 2019, rasio NPL PinjamModal mencapai 2,99%.

“Saya rasa, kerja sama dengan Tongdun bisa membuat perusahaan sehat, bersinergi dan PinjamModal bisa menyalurkan pinjaman dengan cepat. Jika memang ada yang ahli, kami bisa saling berkolaborasi,” kata Herman di Jakarta, pekan lalu.

Kerja sama penilaian kredit ini akan berlanjut bukan hanya untuk penilaian kredit di segmen konsumtif tetapi juga produktif, khususnya mikro. Misalnya saja, penilaian kredit bagi pedagang di toko-toko kelontong yang selama ini belum tersentuh akses keuangan dari perbankan. 

Baca Juga: Hingga November, rata-rata imbal unitlink saham masih berada di zona merah

Saat itu, porsi pembiayaan konsumtif masih mendominasi yaitu 75%, sedangkan sisanya produktif. Ke depan porsi pembiayaan produktif mencapai 80% seiring masukan regulator serta untuk mendukung sektor di Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Country Advisor TDI Jean Hartawan Reksodiputro menekankan bahwa penggunaan sistem credit scoring ini akan membantu PinjamModal untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam penyaluran kredit. Dengan begitu perusahaan bisa menerapkan prinsip kehati-hatian.

“Secara umum, kami secara bertahap memberikan layanan ke fintech peer to peer lending melalui score-score data yang kami miliki. Kemudian baru bisa melihat bagaimana data-data tersebut memberikan prediksi lebih tinggi untuk memberikan pinjaman,” ungkapnya.

Baca Juga: Kemenkop UKM ingin warung bisa serba pintar

Tongdun sebenarnya adalah perusahaan asal China yang sudah meluas ke Asia Tenggara, seperti Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Singapura.

Perusahaan ini fokus memberikan layanan ke pihak perbankan, fintech dan multifinance. Beberapa kliennya yakni JD.ID, Shopee, Indodana dan PinjamModal. 

Baca Juga: Ramai tren akuisisi bank, pemegang saham cuan besar?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×