kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Teknologi digital berkontribusi signifikan terhadap efisien perbankan


Minggu, 15 Desember 2019 / 19:15 WIB
Teknologi digital berkontribusi signifikan terhadap efisien perbankan
ILUSTRASI. Petugas Teller melayani calon jamaah haji yang melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) di Kantor Cabang Mandiri Syariah Jakarta, Rabu (20/3).


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dengan adanya pemanfaatan teknologi digital, perbankan semakin leluasa untuk mendorong tingkat efisiensi bisnis. Terutama dari sisi penghematan biaya operasional maupun ongkos transaksi perbankan secara harian.

Senior Vice President Transaction Banking and Retail Sales PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Thomas Wahyudi mengatakan, saat ini transaksi melalui digital di perseroan kini sudah mencapai 95%.

Menurutnya, angka tersebut sudah jauh melesat tinggi dibandingkan angka pada 10 tahun lalu yang masih ada di kisaran 83%. Pertumbuhan yang sangat cepat ini diakui Thomas disumbang dari lebih singkat dan efisiennya proses transaksi perbankan saat ini dengan adanya perkembangan teknologi.

Nah, dari sisi biaya bank berlogo pitas emas ini menyebut bahwa transaksi menggunakan mobile atau internet banking merupakan yang paling murah bagi perbankan. "Sementara transaksi melalui cabang menjadi channel yang paling mahal," katanya.

Praktis, dengan transaksi melalui digital yang sudah mencapai 95% biaya operasional di cabang pun menjadi paling terbantu dari sisi efisiensi. Sayangnya, Thomas tidak dapat merinci secara detail besaran biaya yang dihemat oleh perseroan dengan adanya digital.

Namun, dari sisi transaksi perbankan secara ritel pundi-pundi cuan menjadi semakin tebal. Hal ini tercermin dari fee based income (FBI) dari transaction banking retail Bank Mandiri yang sampai November 2019 sudah mencapai Rp 2,6 triliun, meningkat lebih dari 7%.

"Perkembangannya memasang sangat cepat, di tahun depan kami optimis bisa tumbuh lebih baik lagi," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (15/12). Sementara itu, hingga penghujung tahun ini Bank Mandiri memperkirakan fee dari transaksi retail bisa mencapai Rp 2,9 triliun.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×