Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. PT Federal Internasional Finance (FIF) berencana memperbesar porsi kontribusi pembiayaan syariah pada semester II. Jika sepanjang semester I lalu, komposisi pembiayaan syariah di FIF baru 10%, maka di semester II, FIF menargetkan pembiayaan syariah berkontribusi 50% dari total nilai pembiayaan.
Suhartono, Direktur Utama FIF mengakui pihaknya kehilangan pangsa pasar dengan DP di bawah 10% padahal permintaan pasar untuk uang muka (DP) murah terbilang masih tinggi. Tidak ingin pembiayaan motor terus menurun, FIF kemudian mengubah komposisi nilai pembiayaan 50% berasal dari konvensional dan 50% dari syariah. Dari target pembiayaan unit sepeda motor sebanyak 560.000 unit, hampir setengahnya berasal dari syariah.
"Permintaan untuk DP murah di FIF masih tinggi hampir 30%. Karena itu kami berikan pilihan untuk pembiayaan syariah," kata Suhartono semalam, Selasa (31/7).
Jika selama ini permintaan pembiayaan syariah FIF baru terpusat di Aceh dan Padang. Suhartono optimis pembiayaan syariah akan lebih merata di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan sebagian Sulawesi. Memanfaatkan peak season Lebaran, FIF menargetkan pembiayaan mencapai 130.000 unit kendaraan atau tumbuh hampir 28% dibandingkan Lebaran tahun lalu dengan jumlah 101.000 unit.
Menutup semester 1, FIF membukukan pembiayaan sebesar Rp 9,2 Triliun dengan membiayai 590.466 unit sepeda motor baru dan bekas. Mengantisipasi dampak DP, pada akhir Juli lalu perseroan merevisi target pembiayaan. FIF mengurangi jumlah unit pembiayaan dari 1,4 juta menjadi 1,2 juta untuk unit motor baru dan bekas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News