Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sistemik mengaku dengan menerbitkan obligasi konversi diperkirakan tak ada perubahan pada aset. Seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang mengaku asetnya tak terlalu naik signifikan dengan penerbitan obligasi konversi.
Iman Nugroho Soeko Direktur Keungan dan Treasury BTN bilang kenaikan aset dengan adanya penerbitan obligasi konversi sebesar 1% secara tahunan atau year on year (yoy).
BTN bilang rencana awal penerbitan obligasi konversi ini sebesar Rp 2 triliun.
"Saat ini kami masih berencana untuk mengeluarkan Rp 2 triliun tergantung kondisi," kata Iman kepada kontan.co.id, Senin (12/3).
Jika kondisi tidak bagus maka rencana penerbitan obligasi Rp 2 triliun ini akan dilakukan pada tahun depan.
Rencana obligasi ini sejalan dengan aturan yang dikeluarkan OJK. Secara umum BTN mencatat rasio kecukupan modal bank masih cukup yaitu 18,8%. Sebagai gambaran saja pada 2016 lalu BTN sudah mengeluarkan obligasi subordinasi sebesar Rp 3 triliun.
Hexana Tri Sasongko, SEVP Treasury and Global Service BRI bilang dengan adanya obligasi konversi ini aset bank tak terlalu berpengaruh. "Karena rasio kecukupan modal kami masih 21%," kata Hexana kepada kontan.co.id.
Secara umum dengan penerbitan obligasi konversi ini modal bank mengalami penambahan Rp 1 triliun likuiditas dan stable fund dengan leverage aset naik 7 sampai 8 kali dengan potensi aset naik Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News