Reporter: Adi Wikanto, Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tiga perusahaan sekuritas yang menjadi penjamin emisi atas penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk tahun lalu, memang harus menanggung kerugian cukup besar. Namun, perusahaan sekuritas itu akhirnya bisa meningkatkan kinerja sehingga laba meningkat atau menekan kerugian.
Tiga penjamin IPO Garuda adalah Bahana Securities, Danareksa Sekuritas dan Mandiri Sekuritas. Mereka harus membeli saham Garuda yang tidak laku saat IPO senilai Rp 650 per lembar, lalu harus menjual seharga Rp 620 per saham pada April 2012. "Tiga perusahaan sekuritas memang harus menanggung kerugian karena saham Garuda," ungkap Marciano Herman, Direktur Utama Danareksa Sekuritas, kemarin.
Namun, tiga perusahaan sekuritas tersebut telah berusaha meningkatkan kinerja. Danareksa Sekuritas mengoptimalkan semua lini bisnis, mulai dari penjaminan emisi hingga perantara perdagangan saham. Hasilnya, jumlah pendapatan kuartal III tumbuh 51,81% dibanding kuartal II.
Mengoptimalkan bisnis
Hanya saja, laba bersih harus turun karena beban biaya meningkat 57,72% menjadi Rp 120,59 miliar. Kenaikan biaya karena pengeluaran perusahaan untuk membayar gaji dan kesejahteraan karyawan naik drastis pada periode itu, mencapai 79,97% menjadi Rp 62 miliar.
Bahana Securities adalah pencetak kinerja terbaik dari dibandingkan tiga perusahaan lain (lihat tabel). Sayang, manajemen enggan memberi penjelasan. "Saya belum bisa menjawab, belum baca laporan keuangannya," kata Hendra Moses, Sekretaris Perusahaan Bahana Securities.
Namun berdasarkan laporan keuangan, kinerja Bahana terbantu strategi perusahaan yang membagi kerugian atas penjualan saham itu sejak tahun lalu. Manajemen juga mengoptimalkan bisnis perantara perdagangan, sehingga memberi komisi sebesar Rp 54,54 miliar pada kuartal III 2012, tumbuh 56,05% dari kuartal sebelumnya.
Paul Tehusijarana, Direktur Pelaksana Mandiri Sekuritas, bilang masih harus menanggung kerugian akibat saham Garuda. Namun, manajemen yakin kerugian bakal tertutupi. Perusahaan sudah mendapat banyak proyek penjaminan emisi. Terbaru, penjaminan emisi IPO PT Express Transindo Utama Tbk senilai
Rp 587 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News