kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi Cash Management Perbankan Semakin Meningkat Berkat Digitalisasi


Minggu, 03 April 2022 / 19:46 WIB
Transaksi Cash Management Perbankan Semakin Meningkat Berkat Digitalisasi
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus melakukan pengembangan digitalisasi layanan tidak hanya pada segmen ritel tetapi juga di segmen wholesale (korporasi dan komersial) dan UMKM. Digitalisasi layanan wholesale tersebut telah mendorong peningkatan transaksi cash management.

Peningkatan transaksi cash management atau pengelolaan kas itu telah berkontribusi meningkatkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) dan juga dana murah bagi bank.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, mencatat volume transaksi cash management lebih dari Rp 7.900 triliun per akhir 2021. Itu tumbuh 29% secara year on year (yoy).

"Maraknya digitalisasi pada layanan cash management turut meningkatkan frekuensi dan volume transaksi, memperluas basis nasabah, serta mempertahankan pertumbuhan dana murah (CASA)," kata  EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA pada Kontan.co.id baru-baru ini. 

Baca Juga: Laba Bank Milik Grup Salim Ini Melesat 105% di Tahun 2021

Sejalan dengan  hal tersebut, fee based income dari transaksi cash management segmen commercial dan SME BCA mampu tumbuh hingga 32% YoY.

Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membukukan pendapatan fee sebesar Rp 307 miliar dari layanan cash management system sepanjang 2021. Itu meningkat 13,7% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 270 miliar.

Sebesar Rp 192 miliar dari fee based income cash management tahun lalu berasal dari klien perusahaan fintech dan e-commerce. Itu artinya, pertumbuhan transaksi layanan cash management alias pengelolaan kas di BNI tahun lalu ditopang oleh pertumbuhan perusahaan fintech dan e-commerce

BNI terus meningkatkan layanan perbankan bagi nasabah non ritel lewat BNI Direct. Platform ini menyediakan solusi terintegrasi layanan manajemen pembayaran, pengelolaan collection, pengelolaan likuiditas dan value chain management untuk mempermudah transaksi dan bisnis nasabah, terutama korporasi. 

Baca Juga: BNI Dorong Inovasi Layanan Remitansi, Transaksi Semakin Meningkat

"BNI Direct juga digunakan oleh klien digital seperti e-commerce dan fintech," kata  Direktur IT dan OPerasi BNI, YB Hariantono. 

Hingga akhir 2021,  BNI Direct mencatatkan transaksi 494,3 juta atau tumbuh 115,3% secara YoY. Nilai transaksinya mencapai Rp 4.615 triliun atau naik 14,2 triliun.  Sebanyak 269 juta transaksi merupakan kontribusi dari fintech dan e-commerce.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga memperkuat digitalisasi layanan cash management lewat SuperApp Kopra. Sepanjang 2021, volume transaksi pengelolaan kas di bank ini mencapai Rp 11.411 triliun atau meningkat 37,4% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 8.304 triliun.

Timothy Utama Direktur Information Technology Bank Mandiri mengatakan, fitur Kopra akan terus ditambah untuk semakin memudahkan transaksi dan bisnis nasabah di segmen wholesales. 

Perseroan akan segera menghadirkan dua fitur unggulan yakni Kopra App dan Financial Forecasting. Timothy menerangkan, Kopra App adalah aplikasi Kopra yang dapat diunduh dan diinstall di gadget nasabah yang dapat digunakan untuk melakukan inquiry dan approval transaksi. 

Sedangkan Financial Forecasting akan memudahkan pengelolaan likuiditas nasabah melalui informasi dana masuk dan kewajiban pembayaran keluar yang tersedia di Kopra Portal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×