kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.431.000   15.000   0,62%
  • USD/IDR 16.687   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.663   -37,82   -0,43%
  • KOMPAS100 1.186   -6,02   -0,50%
  • LQ45 849   -7,92   -0,92%
  • ISSI 312   -0,93   -0,30%
  • IDX30 435   -5,53   -1,25%
  • IDXHIDIV20 503   -6,66   -1,31%
  • IDX80 133   -0,80   -0,59%
  • IDXV30 138   -1,57   -1,13%
  • IDXQ30 138   -1,85   -1,32%

Transaksi Digital Allo Bank Tumbuh 3 Kali Lipat, Begini Strateginya


Kamis, 11 Desember 2025 / 12:41 WIB
Transaksi Digital Allo Bank Tumbuh 3 Kali Lipat, Begini Strateginya
ILUSTRASI. volume transaksi pada fitur utama, termasuk QRIS, transfer, top-up, dan pembayaran tagihan, melonjak sekitar tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Aktivitas transaksi digital di sektor perbankan terus menunjukkan kenaikan. Bank-bank digital, termasuk PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), ikut menikmati lonjakan tersebut.

Data Bank Indonesia (BI) mencatat, hingga Oktober 2025 volume pembayaran digital telah mencapai 39,87 miliar transaksi, melewati total transaksi sepanjang 2024 yang sebesar 36,66 miliar. Secara tahunan, BI memperkirakan pertumbuhan volume pembayaran digital nasional dapat mencapai 10,8% (YoY) hingga penutupan 2025.

Allo Bank turut menunjukkan positif. Head of Digital Strategy Allo Bank Destya Pradityo mengungkapkan, volume transaksi pada fitur utama, termasuk QRIS, transfer, top-up, dan pembayaran tagihan, melonjak sekitar tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, layanan pembiayaan digital seperti PayLater dan Instant Cash mencatat pertumbuhan lebih tinggi, yakni sekitar enam kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Juga: Ini Peluang yang Bisa Dioptimalkan Jamkrida Sumbar untuk Mendorong Kinerja pada 2026

“Secara tren, frekuensi transaksi digital, volume transfer, dan pemanfaatan fitur PayLater maupun Instant Cash masih meningkat. Kami belum merasakan perlambatan,” ujar Destya kepada Kontan, Selasa (9/10/2025). 

Menurutnya, tren tersebut menunjukkan aktivitas nasabah Allo Bank tetap dinamis dan terus bertambah.

Destya menyebut, Allo Bank telah memperluas rangkaian layanan digitalnya sejak grand launching pada Mei 2022. 

Produk utama yang menopang pertumbuhan antara lain Allo Pay dan Allo Pay+ sebagai layanan pembayaran dan e-wallet, tabungan digital yang memungkinkan pembukaan rekening tanpa cabang fisik, layanan digital lending PayLater dan Instant Cash, serta produk simpanan dan investasi digital Allo Grow.

Ia bilang kontribusi fitur-fitur itu terhadap kinerja perseroan pun sangat signifikan. Lonjakan transaksi disebut mendorong pendapatan operasional sekaligus meningkatkan jumlah nasabah aktif. 

“Retensi dan engagement naik seiring semakin banyak nasabah yang benar-benar memanfaatkan fitur, bukan hanya membuka rekening,” jelasnya.

Melihat prospek 2026, Allo Bank menargetkan pertumbuhan transaksi yang tetap kuat baik dari sisi volume maupun nilai. Strateginya mencakup perluasan penetrasi pada segmen ritel, milenial, serta masyarakat unbanked dan underbanked.

 

Beberapa katalis utama yang akan mendorong pertumbuhan meliputi ekspansi ekosistem dan kemitraan, peningkatan literasi keuangan digital, inovasi produk baru, penguatan infrastruktur teknologi, serta perbaikan pengalaman pengguna. 

“Fokus kami bukan hanya akuisisi, tapi memastikan nasabah tetap aktif melalui layanan yang relevan dan mudah digunakan,” ujar Destya.

Selanjutnya: Apa Itu Fenomena Grid Zero yang Ramai pada Gen Z? Ini Arti dan Penerapannya

Menarik Dibaca: Tembus 6 Juta Penonton, Agak Laen: Menyala Pantiku! Masuk 7 Besar Film Terlaris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×