Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Layanan superapp perbankan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna dan inovasi fitur layanan digital yang terus dikembangkan.
Berdasarkan data Bank Indonesia, volume transaksi mobile banking hingga Juli 2025 tumbuh 32,87% secara tahunan mencapai 2,19 miliar transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2.382,96 triliun atau tumbuh 17,44% yoy.
PT Bank Tabungan Negara (BBTN) misalnya, yang hingga Agustus 2025, mencatat pertumbuhan transaksi mobile banking yang sangat signifikan. Jumlah transaksi meningkat lebih dari 98% secara YoY. Sementara itu, volume transaksinya juga mengalami kenaikan lebih dari 15% YoY.
"Pencapaian ini menjadi bukti bahwa transformasi digital yang kami lakukan mampu menghadirkan kemudahan, keamanan, dan kecepatan layanan, sehingga semakin memperkuat peran Bale by BTN sebagai kanal utama aktivitas perbankan nasabah," kata Thomas Wahyudi, SEVP Digital Business BTN kepada kontan.co.id, Senin (23/9/2025).
Baca Juga: Meski Tumbuh Melambat, Segmen Koporasi Mendominasi Porsi Kredit Perbankan
Lebih lanjut,Thomas mengatakan, dengan melihat capaian hingga Agustus 2025, tren transaksi Bale by BTN terus menunjukkan arah yang positif. Pihaknya pun menargetkan hingga akhir tahun jumlah pertumbuhan transaksinya dapat terjaga.
Optimisme ini tidak hanya didorong oleh peningkatan kepercayaan nasabah, tetapi juga oleh inovasi fitur dan pengalaman pengguna yang semakin baik.
Dalam menghadapi lonjakan transaksi digital, termasuk melalui Bale by BTN, perseroan menempatkan keamanan sistem sebagai prioritas utama. BTN terus memperkuat infrastruktur teknologi sekaligus meningkatkan sistem keamanan digital dengan berbagai lapisan perlindungan.
Di antaranya penerapan biometric login dan sistem fraud detection yang bekerja secara real time. Selain itu, BTN juga telah mengantongi sertifikasi keamanan internasional seperti ISO 27001, serta rutin melakukan pengujian dan monitoring sistem untuk memastikan keandalan layanan tetap terjaga.
Baca Juga: BI Rate Dipangkas, Perbankan Harap Likuiditas Valas Melonggar di Semester II-2025
"Kapasitas sistem yang kami operasikan saat ini sudah dirancang untuk menangani volume transaksi digital dalam skala besar setiap menitnya. Bale by BTN dibangun dengan infrastruktur yang mampu memproses transaksi harian nasabah dengan lancar, sekaligus siap menghadapi lonjakan signifikan, misalnya pada periode puncak transaksi seperti saat gajian atau momen hari raya,"jelas Thomas.
Thomas menuturkan, BTN memandang keamanan sistem sebagai fondasi utama dalam penyelenggaraan layanan digital. Karena itu, BTN menyiapkan alokasi belanja modal (capex) khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan dan penguatan keamanan sistem, kendati tak dibeberkan berapa angkanya.
Transformasi digital juga terus menjadi motor pertumbuhan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Hingga akhir Juni 2025, Super App Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh 32,9 juta pengguna, tumbuh 27% yoy.
Dari sisi performa, frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri hingga pertengahan tahun 2025 tercatat mencapai 2,23 miliar transaksi atau tumbuh 26% yoy, dan nilai transaksi menembus Rp 2.097 triliun, naik 11% yoy.
Baca Juga: Kredit Perbankan Lesu, Tapi Sektor Pemerintah dan Transportasi Melaju Kencang
Lebih jauh, Livin’ by Mandiri pun telah menjadi pusat aktivitas perbankan nasabah, termasuk pembukaan rekening nasabah baru yang kini sebesar 91% dilakukan secara digital. Adopsi ini juga mendorong integrasi tabungan, di mana 87% saldo tabungan nasabah telah terhubung ke Livin’ by Mandiri.
Di sisi lain, Livin’ Merchant juga mencatat pertumbuhan yang kuat dengan jumlah pengguna mencapai 2,8 juta merchant, meningkat 35% yoy hingga Juni 2025.
"Pertumbuhan ini mencerminkan peran Livin’ Merchant dalam mendorong digitalisasi pelaku usaha, khususnya UMKM, sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing secara berkelanjutan," ungkap Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini.
Implementasi transformasi digital juga tercermin pada penguatan kinerja dari sisi pendapatan. Secara lebih rinci, Livin’ by Mandiri berhasil mencetak pertumbuhan fee-based income sekitar 17% yoy pada kuartal II 2025.