Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Menurut Budiman, keamanan adalah prioritas utama. Perseroan menerapkan proteksi berlapis mulai dari monitoring hingga pemantauan transaksi untuk mengantisipasi anomali atau lonjakan transaksi.
Selain itu, perseroan juga disebut secara rutin memperkuat teknologi dan infrastruktur mengikuti best practices yang tersedia. Tidak kalah penting, kata Budiman, pihaknya juga gencar melakukan edukasi kepada nasabah agar semakin bijak dan aman dalam bertransaksi digital.
"Dengan langkah-langkah tersebut, kami memastikan pengalaman transaksi tetap aman, andal dan nyaman, bahkan di tengah lonjakan transaksi yang signifikan," ucap Budiman.
Baca Juga: Danamon Harap Pemangkasan BI Rate Berdampak pada Pelonggaran Likuiditas Valas
Di sisi lain, Budiman menerangkan, bahwa CIMB Niaga secara konsisten mengalokasikan budget untuk modal (capex) tahunan khusus untuk penguatan infrastruktur IT dan keamanan digital.
Angkanya kata Budiman meningkat dari tahun ke tahun kendati ia tak membeberkan berapa nilainya, dengan fokus kepada ketersediaan layanan, keamanan, dan pemantauan transaksi.
"Investasi ini kami pandang sebagai bagian krusial untuk menjaga kepercayaan nasabah sekaligus mendukung pertumbuhan transaksi digital yang berkelanjutan," imbuhnya.
Selanjutnya: Ekspor RI ke UEA Tembus US$ 2,10 Miliar per Juli 2025
Menarik Dibaca: Mantle Bertahan di Jajaran Kripto Top Gainers, Story (IP) Terdepak ke Top Losers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News