Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Aplikasi BRImo sebagai super app andalan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan pertumbuhan positif, baik dari sisi jumlah pengguna maupun volume transaksi.
Jumlah pengguna BRImo meningkat 21,2% secara tahunan yoy menjadi 42,7 juta user, sementara volume transaksinya naik 25,5% yoy menjadi Rp 3.231,7 triliun pada triwulan II-2025.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa penguatan kanal digital terus diarahkan untuk mendukung strategi penghimpunan dana ritel secara berkelanjutan.
Baca Juga: Penurunan BI Rate Buka Peluang Turunnya Bunga KPR, tapi Terganjal Biaya Dana
Kinerja solid super app BRImo terbukti mendorong pertumbuhan dana murah, seiring dengan meningkatnya kepercayaan dan preferensi nasabah terhadap layanan digital BRI.
"Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kehadiran super app BRImo semakin relevan dalam memenuhi kebutuhan layanan perbankan digital masyarakat” ungkapnya.
Sejak diluncurkan pada Juli 2024, wondr by BNI milik PT Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat peningkatan signifikan, dari 1 juta pengguna menjadi 8,6 juta pengguna per Juni 2025, dengan nilai transaksi naik 16 kali lipat menjadi Rp 649 triliun dan jumlah transaksi mencapai 702 juta.
Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, hal tersebut mencerminkan peningkatan kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan wondr by BNI.
Kanal mobile banking BNI secara keseluruhan mencatat transaksi Rp1.188 triliun atau tumbuh 68% YoY. Sementara itu, BNIdirect mencatat pertumbuhan nilai transaksi 31,1% YoY menjadi Rp 5.246 triliun, dan volume transaksi naik 22,1% menjadi 717 juta. Transaksi dari klien korporasi menyumbang 78% dari total nilai transaksi, tumbuh 37% YoY.
Chief of Network & Digital Banking CIMB Niaga, Budiman Tanjung menyampaikan, di semester pertama 2025, transaksi finansial melalui OCTO (aplikasi dan website) menunjukkan pertumbuhan yang positif di atas 50%.
Baca Juga: Deposan Besar Bikin Susah Bank untuk Turunkan Biaya Karena Bunga Spesial
"Nilai transaksi digital yang tumbuh dobel digit didorong oleh transaksi transfer, QRIS, e-Wallet, dan pembelian produk investasi. Peningkatan ini sejalan dengan semakin kuatnya preferensi nasabah untuk menggunakan layanan digital banking dibandingkan kanal tradisional," jelasnya.
Pihaknya melihat tren transaksi digital melalui OCTO baik aplikasi maupun website akan terus meningkat hingga akhir 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh semakin kuatnya adopsi layanan digital banking ditopang edukasi berkelanjutkan kepada nasabah.