kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,70   -25,03   -2.70%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren bisnis asuransi kecelakaan dan perjalanan di tahun 2019 dinilai masih positif


Rabu, 02 Oktober 2019 / 19:13 WIB
Tren bisnis asuransi kecelakaan dan perjalanan di tahun 2019 dinilai masih positif
ILUSTRASI. Kecelakaan lalu lintas


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren bisnis asuransi kecelakaan dan perjalanan di tahun 2019 masih cerah dan menunjukkan pertumbuhan yang positif. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu mengklaim bahwa total premi yang berasal dari asuransi kecelakaan mengalami peningkatan dari hingga kuartal II 2019.

Sayangnya saat ini, AAJI belum memiliki data spesifik terkait produk asuransi kecelakaan dan perjalanan, namun pertumbuhan total premi asuransi jiwa sampai dengan akhir tahun 2019 diperkirakan mengalami peningkatan sekitar 10,5%. Oleh karena itu, diharapkan produk asuransi kecelakaan dan perjalanan juga turut menunjukkan pertumbuhan yang positif sampai dengan akhir tahun 2019 ini.

Baca Juga: Pinjaman Akseleran tumbuh 208 % di kuartal 3-2019

"Cara para pemain melakukan penetrasi pasar ke pasar yaitu bekerjasama dengan pihak ketiga dan memanfaatkan teknologi digital sebagai saluran penjualan," ujar Togar Pasaribu kepada Kontan.co.id, Selasa (1/10).

Selain itu, dengan adanya target kunjungan dari Kementerian Pariwisata yang mencapai 275 juta wisatawan domestik pada tahun 2019, memberikan peluang yang cukup baik bagi perusahaan perasuransian, khususnya untuk produk asuransi perjalanan. Potensi dan prospek bisnis asuransi kecelakaan ke depannya diperkirakan akan semakin baik menurut.

Hal tersebut dapat terlihat dari semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan kendaraan, baik pribadi maupun umum untuk mengunjungi tempat tertentu. "Banyak hal yang tidak terduga yang akan terjadi selama perjalanan, misalnya kecelakaan sehingga setiap orang perlu memiliki asuransi agar dapat memberikan perlindungan diri," jelas Togar.

Selain itu, semakin banyaknya masyarakat yang melakukan perjalanan wisata sehingga diperlukan asuransi perjalanan yang dapat memberikan manfaat asuransi terkait kesehatan, kecelakaan, ataupun kemungkinan terjadinya sesuatu yang tidak menyenangkan selama mereka melakukan perjalanan wisata.

Baca Juga: Penyaluran kredit menurun, NPL perbankan malah meningkat

Togar bilang, Saat ini sektor pariwisata memang menjadi salah satu tonggak perekonomian Indonesia dan hal ini disambut sangat baik oleh perusahaan asuransi jiwa. Hal tersebut dibuktikan dengan keterlibatan beberapa perusahaan asuransi jiwa dalam konsorsium asuransi perjalanan yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata.

Untuk meningkatkan jumlah premi di bisnis ini, Togar menekankan kepada pelaku asuransi jiwa harus bisa menciptakan produk yang baik dan terjangkau baik dari sisi harga, cara pembelian, pembayaran maupun pada saat klaim. Selain itu, edukasi pasar juga harus dilakukan agar asuransi perjalanan tidak hanya melindungi kesehatan dan kecelakaan tetapi juga segala sesuatu yang tidak menyenangkan selama melakukan perjalanan wisata.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe juga menilai lini bisnis asuransi kecelakaan dan perjalanan akan cerah setidaknya sampai akhir tahun ini. "Kami memandang produk asuransi individu akan terus tumbuh. Salah satunya adalah asuransi perjalanan," kata dia.

Baca Juga: Suku bunga turun, BRI berupaya sesuaikan bunga kredit

Dody menilai, saat ini perusahaan asuransi membuat produk asuransi perjalanan yang inovatif dan mengikuti keinginan dari pasar. berikutnya adalah melakukan kerjasama dengan perusahaan angkutan umum, biro perjalanan wisata, dan komunitas. Untuk itu, Dody mengharapkan Kementerian pariwisata dapat memfasilitasi kerjasama dengan dinas pariwisata di daerah agar dapat memberikan nilai tambah bagi industri pariwisata daerah.

Perusahaan asuransi jiwa PT Cigna Indonesia menilai permintaan asuransi kecelakaan mengalami peningkatan, khususnya dari segmen milenial. Akhiz Nasution, Direktur & Chief Marketing & Strategic Partnership Officer Cigna mengatakan perlindungan terhadap kecelakaan yang diminta juga cukup beragam, mulai dari besarnya uang pertanggungan hingga durasi perlindungan.

"Cigna menyediakan berbagai macam asuransi kecelakaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan; bahkan melengkapi asuransi ini dengan manfaat medical expense jika risiko terjadi," kata Akhiz kepada Kontan.co.id, Rabu (2/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×