kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.250.000   11.000   0,49%
  • USD/IDR 16.629   38,00   0,23%
  • IDX 8.114   -4,72   -0,06%
  • KOMPAS100 1.118   -0,97   -0,09%
  • LQ45 783   -1,72   -0,22%
  • ISSI 286   0,14   0,05%
  • IDX30 412   -0,84   -0,20%
  • IDXHIDIV20 464   -2,90   -0,62%
  • IDX80 123   0,06   0,05%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 129   -0,88   -0,68%

Uang kartal yang beredar tumbuh 15% tiap tahun


Rabu, 05 Juni 2013 / 12:58 WIB
Uang kartal yang beredar tumbuh 15% tiap tahun
ILUSTRASI. Emas batangan logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam).


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Jumlah uang tunai yang beredar terus bertambah setiap tahunnya. Bank Indonesia (BI) mendata, uang yang beredar meningkat 15%-16% saban tahun.

"Karena orang kita masih banyak yang menganggap tak punya uang kalau tak pegang fisiknya," ucap Deputi Gubernur BI, Ronald Waas, Rabu, (4/6).

Ia menyebut, orang Indonesia saat ini masih memiliki karakteristik cash society. Maka dari itu, BI sedang berusaha mendorong cashless society untuk mengurangi jumlah uang yang beredar.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius Siahaan menyebut, dalam 5 tahun terakhir yakni tahun 2008-2012, rata-rata jumlah uang yang beredar tumbuh 14,92%. Pada akhir 2012 kemarin, uang yang beredar yakni Rp 439,72 triliun. Inflow atau aliran uang yang masuk yakni Rp 366,26 triliun. Kemudian, outflow atau uang yang keluar yaitu Rp 423,55 triliun.

Ini meningkat cukup jauh dari peredaran uang pada tahun 2008. Pada tahun tersebut, inflow tercatat Rp 264,93 triliun. Sedangkan outflow di angka Rp 226,56 triliun.

Lambok bilang, meningkatnya uang kartal yang beredar ini mengakibatkan peningkatan beban kas BI dan perbankan. Selain itu, banyaknya uang kartal juga menyulitkan jaringan BI dan perbankan dengan segala konsekuensinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×