kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.672.000   -6.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.585   -130,00   -0,79%
  • IDX 6.271   -214,85   -3,31%
  • KOMPAS100 907   -39,76   -4,20%
  • LQ45 704   -27,76   -3,80%
  • ISSI 197   -7,32   -3,58%
  • IDX30 365   -13,68   -3,62%
  • IDXHIDIV20 445   -14,85   -3,23%
  • IDX80 103   -4,03   -3,77%
  • IDXV30 108   -4,81   -4,27%
  • IDXQ30 120   -4,00   -3,23%

Untung rugi menjadi lender fintech p2p lending, berikut gambarannya


Senin, 29 November 2021 / 07:05 WIB
Untung rugi menjadi lender fintech p2p lending, berikut gambarannya


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

Sependapat, Perencana Keuangan dari Oneshildt Agustina Fitria menyebutkan bahwa dengan menjadi lender di fintech lending memiliki risiko gagal bayar dari peminjam yang menyebabkan 100% bunga dan pokok kembali.

Memang, Fitri juga mengakui bahwa berinvestasi dengan menjadi lender memiliki banyak kelebihan seperti bisa berinvestasi mulai dari ratusan ribu rupiah, bunga investasi yang lebih tinggi, dan jangka waktu investasi yang bervariasi.

Namun, ia juga menyoroti bahwa penghasilan bunga yang didapatkan dari fintech p2p lending masuk dalam objek pajak penghasilan. Hal tersebut berbeda dengan imbal hasil dari instrumen lain seperti deposito yang sudah dikenakan pajak final.

“Jadi meskipun fintechnya sudah memotong pajak, namun itu sifatnya belum final. Jadi penghasilannya harus dijadikan satu dengan penghasilan lainnya, dan pajak yang sudah dipotong menjadi kredit pajak yang diperhitungkan dalam tarif umum pajak progresif,” ungkap Fitri.

Sementara itu, melihat dari beberapa pemain fintech lending, rata-rata bisa memberikan imbal hasil di atas 10%. Misalnya, Akseleran yang saat ini menawarkan imbal hasil sekitar 10,5% hingga 12% meskipun sedikit turun dari sebelumnya yang bisa mencapai sekitar 13% hingga 14%.

Baca Juga: Daftar 106 pinjol resmi OJK 2021, terbaru!

CEO Akseleran Ivan Tambunan bilang bahwa saat ini porsi lender ritel di Akseleran masih mendominasi sebanyak 70% dari pinjaman yang disalurkan. Ia menilai keberadaan lender ritel ini memberi keuntungan bagi platform ketika keadaan ekonomi sedang tidak stabil.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×