kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Upaya Regulator dan Perbankan Syariah Mendorong Pertumbuhan Pembiayaan


Senin, 02 Oktober 2023 / 19:50 WIB
Upaya Regulator dan Perbankan Syariah Mendorong Pertumbuhan Pembiayaan
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong ekosistem syariah menuju skala yang lebih besar.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong ekosistem syariah menuju skala yang lebih besar dengan memberikan dukungan di segmen pembiayaan berbasis syariah di perbankan nasional. 

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyampaikan ekonomi dan keuangan syariah turut berkontribusi dalam mengakselerasi momentum pemulihan ekonomi nasional.

Juda mengatakan, setidaknya terdapat tiga fokus penguatan yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan pangsa keuangan syariah. 

Pertama, yaitu inovasi, khususnya yang menyangkut inovasi kebijakan, maupun instrumen pendanaan dan pembiayaan syariah. 

Baca Juga: Bank Muamalat dan BNI Kerja Sama Layanan Pengisian Ulang Saldo BNI TapCash

“Dari sisi kebijakan yang menyentuh real sector based financing, BI mendorong inovasi kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) dan Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM), baik untuk perbankan konvensional maupun syariah,” katanya di Jakarta, Senin (2/10).

Kedua, digitalisasi layanan syariah dimana industri keuangan terutama bank syariah mampu melakukan inovasi meningkatkan layanannya, termasuk dalam layanan Ziswaf. Dan yang ketiga, yaitu sinergi pengembangan ekonomi syariah bersama otoritas, KNEKS, dan lintas stakeholder diantaranya melalui program Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).

OJK juga memandang tren pertumbuhan yang konsisten ditunjukkan dari market share syariah terhadap total industri perbankan nasional terus meningkat diatas kisaran 7%.  Sehingga minat nasabah terhadap pembiayaan produktif perbankan syariah termasuk literasi digital masih perlu ditingkatkan untuk mewujudkan transformasi digital inklusi keuangan syariah. 

Penyaluran pembiayaan di perbankan syariah di paruh kedua tahun 2023 juga menunjukkan tren yang positif. Bahkan pertumbuhannya lebih tinggi dibandingkan industri.

Mengutip pernyataan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Konfrensi Pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan lalu, pertumbuhan pembiayaan di perbankan syariah per Agustus mencapai 14,52% secara tahunan. Angka ini melampaui, dan bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan kredit di industri perbankan yang sebesar 9,06% yoy.

Sejalan dengan itu, para bankir dari Bank Syariah Umum (BUS) maupun Unit Usaha Usaha Syariah (UUS) juga mengakui tren positif dari kinerja pembiayaannya. Sehingga mereka optimistis dan semakin getol untuk memacu kinerja lebih kencang lagi.

UUS dari PT Bank CIMB Niaga Tbk misalnya, yang mencatat tren pertumbuhan pembiayaan yang terus bergerak positif di kuartal ketiga 2023. 

Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara merinci, hingga Agustus 2023 total pembiayaan yang disalurkan UUS CIMB Niaga adalah sebesar Rp 52,4 triliun. Adapun penyaluran pembiayaan didominasi oleh sektor industri yang berasal dari sektor KPR/mortgage.

Asal tahu saja, UUS CIMB Niaga pada semester I 2023 lalu mencatat pertumbuhan pembiayaan sebesar 10,3% YoY. Pandji mengatakan angka ini bahkan melebihi pertumbuhan industri yang sebesar 6,9% YoY.

"Jika dibandingkan dengan target, ini juga sudah melebihi target yang ditetapkan," kata Pandji kepada Kontan, Rabu (27/9).

Untuk melanjutkan pencapaian tersebut, Pandji menyampaikan pihaknya akan melanjutkan strategi yang dijalankan, yakni dengan fokus menyalurkan pembiayaan kepada segmen retail dan Small Medium Enterprise (SME).

Baca Juga: Pembiayaan Bank Syariah Masih Melaju Kencang

"Kami masih optimistis pertumbuhan pembiayaan masih bisa bertumbuh positif hingga akhir tahun 2023 nanti dan dapat mencapai target yang telah ditetapkan," katanya.

Senada, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga optimitis pertumbuhan pembiayaan terus bergerak positif hingga akhir tahun 2023.

Jika melihat laporan keuangan BSI per Agustus 2023, tercatat penyaluran pembiayaan mencapai Rp 227,82 triliun, jumlah ini tumbuh 16,28% YoY. 

"Ini membuktikan tren pembiayaan di BSI terus bergerak positif," kata Anton Sukarna  Direktur Sales & Distribution BSI kepada Kontan, Rabu (27/9). 

Adapun strategi BSI untuk mencapai target pertumbuhan tersebut, yakni dengan didorong oleh segmen pembiayaan konsumer untuk nasabah berpenghasilan tetap, nasabah UMKM dan nasabah korporasi.

Selain itu dalam menyalurkan pembiayaan, BSI juga mengakselerasi bisnis sesuai dengan segmentasi pasar dan patuh terhadap manajemen risiko dan GCG sehingga pembiayaan yang disalurkan aman, prudent dan berkelanjutan.

Saat ini BSI terus mengoptimalkan halal ekosistem sebagai fokus perseroan mendorong percepatan pembiayaan dari hulu hingga hilir dari seluruh sektor halal di Indonesia. Mulai dari sekolah, pesantren, Ziswaf, UMKM, properti, industri manufaktur, RS, ekspor impor dll. 

Senada, PT Bank Central Asia Syariah memandang tren segmen konsumer masih menjadi salah satu pendorong penyaluran pembiayaan bank, dimana segmen ini masih akan terus meningkat.

Direktur BCA Syariah Pranata menyampaikan salah satu upaya yang dilakukan untuk mendongkrak pembiayaan hingga akhir tahun adalah dengan terus meningkatkan penetrasi pembiayaan pada sektor konsumer melalui berbagai kegiatan pemasaran khususnya untuk produk pembiayaan KPR iB dan Emas iB. 

Berdasarkan laporan keuangan terbarunya, BCA Syariah per Agustus 2023 BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7,67 triliun. Angka ini tumbuh 8,36% yoy dari Rp 7,08 triliun di tahun lalu.

Meskipun begitu, jika dilihat dari segi pembiayaan, Pranata mengatakan porsi terbesar masih terdapat pada segmen pembiayaan komersial 

"Penyaluran pembiayaan akan terus ditingkatkan di semua segmentasi pembiayaan, termasuk pada pembiayaan komersial, UMKM dan sektor pembiayaan hijau," kata Pranata kepada Kontan, Rabu (27/9).

BCA Syariah menargetkan di akhir tahun 2023, pembiayaan dapat tumbuh di kisaran 10% - 15% YoY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×