kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.484   -44,00   -0,27%
  • IDX 6.883   50,94   0,75%
  • KOMPAS100 999   7,84   0,79%
  • LQ45 774   6,51   0,85%
  • ISSI 219   2,14   0,99%
  • IDX30 401   2,61   0,65%
  • IDXHIDIV20 475   2,11   0,45%
  • IDX80 113   0,98   0,88%
  • IDXV30 115   0,27   0,24%
  • IDXQ30 131   0,71   0,54%

Usai Lebaran, Warga Kembali Rajin Menabung


Selasa, 06 Mei 2025 / 06:00 WIB
Usai Lebaran, Warga Kembali Rajin Menabung
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin (28/8/2023). Sepanjang paruh pertama 2023, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan telah menjamin 99,94% dari total rekening nasabah bank umum, atau setara 520,52 juta rekening hingga Juni 2023. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat peningkatan minat menabung masyarakat pada April 2025, tercermin dari kenaikan Indeks Menabung Konsumen (IMK).

IMK merupakan indikator yang mencerminkan niat dan kemampuan konsumen untuk menabung.

Nilai IMK di atas 100 menunjukkan tingkat niat dan kemampuan menabung yang tinggi.

Baca Juga: Pansel Calon Anggota Dewan Komisioner LPS Resmi Buka Lowongan Wakil Ketua, Berminat?

Sekretaris LPS Jimmy Ardianto mengungkapkan, IMK pada April 2025 berada di level 83,4, naik 5,1 poin dibanding bulan sebelumnya.

Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan dua komponen utama, yakni Indeks Waktu Menabung (IWM) dan Indeks Intensitas Menabung (IIM).

“Perkembangan ini mengindikasikan rencana dan intensitas menabung konsumen yang kembali normal pasca Idulfitri,” ujar Jimmy dalam keterangan resmi, Senin (5/5).

IWM tercatat naik 7,6 poin ke level 94,6, sedangkan IIM meningkat 2,7 poin menjadi 72,2 pada April 2025.

Lebih rinci, pada komponen IIM, proporsi responden Survei Konsumen dan Perekonomian (SKP) LPS yang menyatakan tidak pernah menabung turun menjadi 29,3%, dari 31,9% pada Maret 2025.

Selain itu, terjadi penurunan jumlah responden yang mengaku nilai tabungannya lebih kecil dari yang direncanakan, dari 53,7% pada Maret menjadi 49,1% pada April 2025.

Baca Juga: Bos LPS Pastikan Dana Nasabah Tak Terganggu karena Penggabungan BUMN ke Danantara

Di sisi lain, peningkatan IWM didorong oleh membaiknya persepsi waktu menabung. Persentase responden yang menilai saat ini sebagai waktu yang tepat untuk menabung naik menjadi 27,9%, dari sebelumnya 24,8%.

Sementara itu, yang menyatakan tiga bulan ke depan adalah waktu yang tepat juga meningkat menjadi 42,3% dari 38,9%.

LPS juga mencatat, penguatan IMK terjadi di sebagian besar kelompok pendapatan rumah tangga (RT).

Kenaikan terbesar dicatat oleh kelompok RT dengan pendapatan Rp1,5 juta–Rp3 juta per bulan, yakni naik 8,8 poin. Sementara kelompok berpendapatan hingga Rp1,5 juta per bulan naik 7,2 poin.

Baca Juga: 55 Tahun Menabung, Pedagang Sate dari Mandailing Natal Ini Akhirnya Naik Haji

Kelompok RT berpendapatan Rp3 juta–Rp7 juta juga mengalami peningkatan IMK sebesar 6,0 poin.

Sementara itu, untuk kelompok RT berpendapatan di atas Rp7 juta per bulan, IMK mengalami penurunan tipis 1,0 poin, namun tetap konsisten berada di atas level 100, mencerminkan niat dan kemampuan menabung yang masih tinggi di segmen ini.

Selanjutnya: Penerima Bertambah, Harga Rumah Subsidi Minta Diubah

Menarik Dibaca: Menurunkan Asam Urat dengan Konsumsi Probiotik Lebih Efektif dan Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×