Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Senada PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) juga masih membutuhkan waktu untuk menyesuaikan suku bunga KPR pasca BI turunkan suku bunga acuan.
"Di samping itu, bunga program BNI Griya 2019 sudah relatif rendah yaitu mulai 6,75% pa efektif dan bunga normal di kisaran 10%- 14%," kata General Manager Product Management Division BNI Donny Bima Herjuno.
Baca Juga: Wuling Finance dapat pinjaman US$ 10 juta dari JP Morgan
Namun, BNI optimis penyaluran KPR semester II akan lebih kencang atau tumbuh minimal 10%. Sementara sepanjang semester I 2019, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR lewat BNI Griya sebesar 9%, lebih tinggi dari pertumbuhan di periode yang sama tahun lalu yakni 8,2%.
Untuk mendorong pertumbuhan KPR, BNI akan tetap fokus menggarap fixed income, bekerjasama dengan pengembang serta memperluas akses pengajuan KPR melalui channel digital yaitu pengajuan aplikasi KPR/KPA secara online melalui BNI Griya E-Form.
Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA, anggota indeks Kompas100) memperkirakan penyaluran KPR akan tumbuh sekitar 12%-14% sampai akhir tahun. Adapun di paruh pertama, bank swasta ini berhasil tumbuh 14%.
Baca Juga: Pelni gaet Bank Mandiri untuk layanan corporate spending card di 119 Terminal Point
"Untuk suku bunga, kami akan sesuaikan dengan cost of fund dan juga pergerakan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Jadi jika sbi turun maka bunga akan juga turun," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB.
Saat ini, CIMB Niaga juga tengah menawarkan program promo bunga KPR 4,75% fixed dua tahun yang berlangsung mulai 18-28 Juli 2019 serta program Kemerdekaan dengan uang muka mulai 5% dan bunga 5,73% fixed tiga tahun.
Adapun bunga normal KPR Bank CIMB Niaga saat ini 6.75% floating SBI +5 fixed tiga tahun dan 8% floating SBI+ 5 fixed lima tahun.
Baca Juga: Bank Jateng menyebut seluruh kredit Duniatex sudah lunas pada Juni 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News