CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Utang Valas Swasta ke Kreditur Asing Capai US$ 15,7 M


Rabu, 11 Agustus 2010 / 17:27 WIB
Utang Valas Swasta ke Kreditur Asing Capai US$ 15,7 M


Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Sektor swasta mulai giat menggalang utang valas ke kreditur di luar negeri seiring kian menggeliatnya kegiatan ekonomi pasca gulungan krisis tahun 2008 lalu. Hal ini tecermin dari peningkatan nilai komitmen pinjaman luar negeri swasta di semester satu 2010 ini. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, sampai semester 1 2010, akumulasi perolehan komitmen utang valas baru oleh sektor swasta sudah meningkat 92,4% atau senilai US$ 15,7 miliar.

Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah menuturkan, kenaikan nilai komitmen utang valas tersebut terlihat cukup signifikan karena tahun 2009 terjadi kontraksi akibat terjadinya krisis subprime mortgage di kawasan AS dan Eropa. "Kini perolehan komitmen baru sudah melebihi nilai di semester 1 2008 sebelum krisis
finansial global. Ketika itu nilai komitmen utang luar negeri swasta sebesar US$ 14,8 miliar," jelasnya, Rabu (11/8).

Dari nilai komitmen baru sebesar US$ 15,7 miliar tersebut, sebagian besar adalah dari sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas, dan air bersih. Kenaikan di sektor-sektor tersebut mencapai masing-masing sebesar 404,6% dan 121,4%, bila dibandingkan dengan tahun 2009. "Ini karena permintaan batu bara terutama dari China dan India terus naik," kata Difi.

Sebagian besar utang valas dari perbankan luar negeri tersebut adalah kredit modal kerja berupa instrumen trade financing. Bila menilik dari kelompok kreditur, sebanyak 64,6% utang valas swasta diperoleh dari kreditur yang bukan afiliasinya. Adapun pinjaman dari kreditur terafiliasi dan induk mencapai 35,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×