Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kencangnya volatilitas pasar modal domestik tampaknya membuat banyak investor memikirkan strategi investasi. Di mana, ada potensi saat ini investor lebih banyak memegang uang cash dengan menjual aset investasi yang dimiliki.
Melihat kondisi tersebut, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK Dian Ediana Rae bilang bahwa ini menjadi peluang bagi bank untuk memperoleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang lebih tinggi. Di mana, itu juga turut meningkatkan likuiditas bank.
“Dalam konteks situasi yang seperti sekarang, saya kira menyimpan uang di bank itu merupakan salah satu opsi,” ujar Dian, Jumat (11/4).
Lebih lanjut, Dian menjelaskan penyimpanan uang di bank saat ini relatif lebih aman, lebih efisien dan efektif. Alasannya, menyimpan uang di bank merupakan kombinasi antara sistem pembayaran dan juga pendapatan yang lebih pasti.
Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan BNPL Perusahaan Pembiayaan Tumbuh Signifikan per Februari 2025
Jika melihat tren pertumbuhan DPK itu sendiri, Dian menyebutkan memang ada pertumbuhan sekitar 5,75% menjadi Rp 8.926 triliun. Namun, penyebabnya ada beberapa faktor.
Misalnya, Dian mencontohkan pertumbuhan tersebut ada faktor dana pemerintah yang telah turun. Ditambah, ada kebutuhan konsumsi dalam rangka hari raya Idul Fitri.
Selain itu, Dia juga melihat pihak swasta mulai kembali menyimpan investasi dalam bentuk deposito di perbankan, sehingga terdapat peningkatannya year to date ya, di deposito swasta yang mendorong pertumbuhan DPK di awal tahun ini.
Selanjutnya: 6 Judul Film Animasi Studio Ghibli Paling Populer yang Wajib Ditonton Semua
Menarik Dibaca: 6 Judul Film Animasi Studio Ghibli Paling Populer yang Wajib Ditonton Semua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News