kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wah, laba Bank Jawa Timur melesat 34,69%


Selasa, 22 Oktober 2013 / 09:36 WIB
Wah, laba Bank Jawa Timur melesat 34,69%
ILUSTRASI. Kenali Gejala Kanker Tiroid yang Perlu Diwaspadai


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Di tengah geliat perekonomian domestik yang melemah,  Bank Jawa Timur (Jatim) mencatat pertumbuhan kinerja positif. Laba bank pembangunan daerah (BPD)  tersebut melesat tajam.

Hingga akhir September 2013, Bank Jatim mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp 948,5 miliar. Jumlah keuntungan ini melejit 34,69% ketimbang laba sebelum pajak pada kuartal III 2012 sebesar Rp 704,2 miliar.   Hubungan Investor Bank Jatim, Ferdiyan, mengatakan pencapaian laba didukung pendapatan bunga bersih yang meningkat 21,61%.

Meski laba melesat, penyaluran kredit Bank Jatim pada kuartal III 2013 hanya tumbuh 15,34% menjadi sebesar Rp 21,5 triliun. Sementara, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 8,67% menjadi sebesar Rp 28,67 triliun.

Ferdiyan mengatakan, kenaikan penyaluran kredit pada kuartal III 2013 bersumber dari kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang meningkat 104,16%. Disusul kenaikan kredit pemilikan rumah (KPR) yang meningkat 83,39% ketimbang September 2012. Bank Jatim harus rela rasio kecukupan modal minimum alias capital adequacy ratio (CAR) tergerus dari 25,24% per September 2012 menjadi 22,70 % per September 2013.

Selain modal tergerus, Bank Jatim juga mesti rela rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) meningkat. Per kuartal II 2013, Bank Jatim mencatat NPL 3,13%. Angka ini meningkat dibanding NPL periode sama pada tahun lalu sebesar 2,72%.

Kenaikan NPL lantaran penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dalam jumlah besar. Sementara, tidak semua nasabah, terutama masyarakat pedesaan, memahami bahwa KUR bukanlah bantuan pemerintah melainkan pinjaman. "Ketidakhati-hatian ini meningkatkan NPL kami,” kata Ferdiyan.

Sebagai antisipasi, Bank Jatim sejak tahun ini meningkatkan agunan KUR dari semula 30% menjadi 60% dari total nilai pinjaman KUR. selain itu, Bank Jatim juga mengerem penyaluran KUR pada tahun ini. "Realisasi KUR per kuartal III 2013 baru mencapai Rp 1,36 triliun, turun 36%," kata Ferdiyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×