kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau kondisi ekonomi belum stabil, bank yakin NPL bakal turun tahun depan


Rabu, 27 November 2019 / 20:52 WIB
Walau kondisi ekonomi belum stabil, bank yakin NPL bakal turun tahun depan
ILUSTRASI. Suasana kantor cabang bank BRI Depok (8/11). PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) optimistis NPL di tahun 2020 bakal mengecil menjadi 2,4%-2,5%.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi yang diprediksi masih belum stabil pada tahun depan, membuat risiko kredit cenderung tinggi. Ini akan membuat perbankan menjadi lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit.

Meski begitu, sejumlah bank yakin rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) bakal melandai di tahun depan. Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) optimistis NPL tahun depan bakal mengecil menjadi 2,4%-2,5%.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, proyeksi NPL tersebut lebih kecil dibandingkan prediksi NPL net di tahun 2019 yang berada pada kisaran 2,5%-2,65%.

Baca Juga: BRI targetkan laba dan kredit tumbuh antara 10%-11% pada tahun depan

Hingga September 2019 lalu, NPL BRI meningkat menjadi 3,08% dari 2,54% di September 2018. Pun NPL net juga meningkat dari 2,46% di kuartal III-2018 menjadi 2,94% pada kuartal III-2019. Sunarso menyebutkan, BRI bakal tetap ekspansi di tahun 2020 namun akan meningkatkan fokus pada kualitas kredit.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga yakin NPL bakal melandai di tahun depan. Direktur Keuangan, Perencanaan dan Tresuri BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan BTN menargetkan NPL di bawah 3% di tahun depan.

Kata Nixon, BTN telah memupuk banyak pencadangan hingga akhir 2019 ini dan diharapkan rasio pencadangan (coverage ratio) pada awal tahun 2020 bisa mencapai 127%.

Hingga akhir 2020 diperkirakan coverage ratio akan bisa mencapai di atas 130%. "Artinya untuk menurunkan NPL sudah lebih enak, kalau mau hapus buku akan lebih mudah," terangnya di Jakarta, Rabu (27/11).

Ia menambahkan, pemupukan pencadangan tersebut juga merupakan salah satu inisiatif pemenuhan pedoman standar akuntansi keuangan (PSAK) 71 yang akan berlaku mulai 2020.

Baca Juga: Siapkan recovery plan, Bank Mandiri baru akan bermasalah jika kurs sentuh Rp 37.000

Sebagai informasi saja, per kuartal III 2019 BTN mencatat NPL secara gross sebesar 3,54%. Rasio kredit macet tersebut meningkat dari periode sama tahun lalu sebesar 3,17%. Sampai akhir tahun ini, BTN menargetkan NPL di kisaran 3,1%-3,2%.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga menargetkan penurunan NPL di tahun depan. Misal Bank Mandiri, bakal menajaga rasio NPL di level 2,4%-2,5%, lebih rendah dari target MPL tahun 2019 di level 2,5%-2,6%.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, dalam menjaga profil risiko, Bank Mandiri menerapkan strategi mitigasi risiko pengkajian sektor industri setiap enam bulan.

"Kami sudah memilih sektor mana yang mau kita penetrasi, studi ini kami lakukan dengan Mandiri Sekuritas dan tim ekonom Mandiri," ujar Siddik saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/11).

Baca Juga: BNI proyeksikan laba tahun depan bisa naik sampai 17%, ini faktornya

Sebagai informasi, Bank Mandiri mencatatkan perbaikan NPL dari 3,01% per September 2018 menjadi 2,53% di akhir September 2019. Rasio NPL tersebut merupakan paling rendah sejak kuartal III 2015 silam.

Sebelumnya, Ahmad Siddik mengatakan, Bank Mandiri sudah mengurangi portofolio dengan risiko tinggi dan beralih ke segmen dengan risiko rendah. Hal ini terbukti dari pertumbuhan negatif di segmen kredit komersial dalam tiga tahun terakhir. Perbaikan kualitas kredit ini masih akan dilakukan Bank Mandiri sampai akhir tahun.

Sementara Direktur Utama BNI Achmad Baiquni menuturkan di tahun 2020 NPL BNI masih akan berada di rentang 1,8%-2%. Posisi tersebut tidak banyak bergerak dari target di pengujung 2019. Catatan saja, per kuartal III-2019 lalu BNI mencatat NPL 1,8% secara gross, turun 20 basis poin dari periode sama tahun lalu.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) juga optimistis NPL tahun depan bakal mengecil. Sekretaris Perusahaan Bank BJB Muhammad Asadi Budiman menuturkan pihaknya menjaga NPL stabil dibandingkan prognosa di tahun 2019 sebesar 1,6%-1,8%.

Baca Juga: Optimistis ekonomi membaik, BNI proyeksikan laba tumbuh 15%-17% tahun 2020

Ia mengatakan, BJB masih akan tetap masuk ke segmen korporasi untuk menopang pertumbuhan kredit sambil tetap mempertahankan bisnis inti BJB yaitu konsumer dan UMKM. "Segmen kredit masih tetap sama, yaitu segmen kredit infrastruktur daerah, UMKM dan konsumer yang akan menjadi trigger pertumbuhan kredit di 2020 mendatang," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×