kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,26   8,68   0.97%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau penyaluran kredit lesu, bankir optimis ROA masih bisa naik


Minggu, 29 September 2019 / 15:31 WIB
Walau penyaluran kredit lesu, bankir optimis ROA masih bisa naik
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank Mandiri


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akibat pertumbuhan kredit yang mengalami perlambatan di kuartal III 2019, sejumlah bank mengaku rasio profitabilitas alias return on asset (ROA) ikut mengalami penurunan. 

Walau masih sesuai dengan prediksi bank. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya yang hingga bulan Agustus 2019 mencatatkan ROA di level 1%, sedikit turun kalau dibandingkan periode kuartal III 2018 lalu yang menyentuh 1,45%. 

Baca Juga: Akhirnya, OJK merestui pendirian Jiwasraya Putra

Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Nixon Napitupulu menjelaskan pertumbuhan kredit perseroan yang tidak terlalu ekspansif di semester II 2019 menjadi salah satu penyebab melandainya kemampuan mencetak laba perusahaan. 

Namun, hal itu bukan jadi satu-satunya penyebab ROA BTN turun. Nixon menuturkan upaya persiapan penerapan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 yang berlaku di 2020 juga ikut berpengaruh. "Tahun ini kami banyak mempersiapkan pencadangan kredit untuk menyiapkan PSAK 71," katanya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/9). 

Meski begitu, bank bersandi bursa BBTN (anggota indeks Kompas100) ini menilai posisi ROA masih sesuai target perseroan hingga akhir tahun yakni di kisaran 1,2%. Untuk mendorong rasio profitabilitas tersebut, BTN kini tengah fokus melakukan perbaikan kualitas kredit dan pemupukan dana murah (low cost funding). 

Berbeda dengan BTN, PT Bank Mandiri Tbk justru mencatatkan kenaikan ROA di kuartal III 2019 ini. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengungkap sampai dengan posisi Agustus 2019 ROA Bank Mandiri (bank only) masih cukup tinggi di level 3,01%. 

Baca Juga: Ini aturan main setor tunai lewat ATM BRI

Posisi tersebut pun masih meningkat sebanyak 11 basis poin secara year on year (yoy), lebih besar jika dibandingkan dengan ROA industri perbankan yang sebesar 2,51% pada Juni 2019.

Menurutnya, kenaikan ROA ini didukung oleh kemampuan bank dalam menjaga pertumbuhan pendapatan bunga bersih serta perbaikan kualitas aset sehingga pertumbuhan laba terjaga. 

Di samping itu, Bank Mandiri juga terus mendorong pertumbuhan kredit secara stabil, terutama di tengah pelemahan ekonomi nasional dengan memperkuat sisi manajemen risiko secara keseluruhan. "Diharapkan pada akhir tahun 2019 aset Bank Mandiri dapat tumbuh 13%-15% dengan ROA berada di kisaran 2,8% sampai 3%," jelas Rohan. 

Bukan hanya bank besar saja, beberapa bank kecil menengah juga masih mampu mencetak kenaikan ROA. Salah satunya PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) yang per Agustus 2019 lalu mencatatkan ROA meningkat 0,47% dibandingkan periode Desember 2018 menjadi 2,46%. 

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar menuturkan, walau tak mematok target khusus, Ia meyakini ROA masih bisa bergerak hingga akhir tahun. Sejalan dengan mulai meningkatnya penyaluran kredit di kuartal III 2019 khususnya kredit komersial dan kredit modal kerja. "Aset kami harapkan bisa tumbuh 14% secara tahunan," katanya. 

Catatan saja, per Agustus 2019 lalu kredit Bank Sumut masih tumbuh satu digit sebanyak 8,85% yoy menjadi Rp 22,6 triliun. Setidaknya, perseroan mematok kredit dapat menyentuh Rp 23,6 triliun di akhir 2019 atau tumbuh 8,5% yoy. 

Baca Juga: OJK beri restu bagi BPR dan fintech untuk berkolaborasi

Senada, Direktur Utama PT Bank Mayapada Tbk Hariyono Tjahjarijadi memproyeksi ROA pada akhir tahun akan ada di level 1,5%. Posisi tersebut jauh optimis dibandingkan pencapaian ROA perseroan pada 2018 lalu yang baru sebesar 0,73%. 

Apalagi, pada kuartal II 2019 lalu Bank Mayapada juga masih mencatat penurunan ROA dari 0,97% menjadi 0,68% secara tahunan. Proyeksi tersebut menurut Hariyono dapat terealisasi dengan asumsi pertumbuhan kredit minimal di kisaran 9%-10%. 

"Pertumbuhan kredit di kuartal III 2019 secara yoy masih di bawah 10% tapi masih on track sesuai rencana bisnis bank," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×