Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Direktur Keuangan PT Bank Pebangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) Ferdian Satyanugraha juga menyatakan bakal lebih selektif menyalurkan kredit di sektor terkait komoditas maupun kredit impornya.
Meskipun tahun lalu, perseroan sejatinya dapat menekan rasio kredit berisikonya dari 5,74% pada 2018 menjadi 4,8% akhir tahun lalu. “Ekspansi kami akan lebih selektif, kami menghindari sektor komoditas, dan terbaru yang terkait ekspor-impor dengan Cina di sektor tekstil, dan batubara,” katanya kepada Kontan.co.id.
Menipisnya rasio kredit berisiko perseroan tahun lalu turut ditopang perbaikan kualitas kredit, dimana rasio kredit macet Bank Jatim terpangkas dari 3,75% pada 2018 menjadi 2,77% akhir tahun lalu. Sementara total penyaluran kredit perseroan tahun lalu mencapai Rp 38,35 triliun dengan pertumbuhan 13,16% (yoy).
Baca Juga: Ada dugaan window dressing, BTN dipanggil DPR
“Tahun ini kami menargetkan LaR bisa di tekan di bawah 4,5%, sementara NPL bisa berada di level 2,68%,” sambung Ferdian.
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah belum lama ini mengatakan masih tingginya rasio kredit berisiko perbankan tahun lalu lantaran banyak bank yang melakukan restrukturisasi terutama di sektor manufaktur.