Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus pembobolan rekening bank nasabah kembali terjadi belakangan, setelah pekan lalu lini masa Instagram diramaikan akun @Wisnukumoro yang mengaku isi rekeningnya di Jenius BTPN raib pada 29 Agustus 2019 dan diduga akibat ulah peretas.
Pembobolan diketahui berawal dari pesan masuk ke ponselnya berisi kode verifikasi untuk masuk ke akun. Permintaan lantas dia tolak.
Merasa curiga, akun kemudian ia blokir tetapi tidak berhasil. Hingga akhirnya peretas berhasil masuk dan secara bertahap menguras rekeningnya dalam waktu seharian.
Baca Juga: Nasabahnya kena skimming Rp 80 juta, BRI berikan tips transaksi yang aman
BTPN pun tengah melakukan proses investigasi dan dana simpanan nasabah telah dikembalikan oleh pihak Jenius.
Head of Digital Banking BTPN Irwan S. Tisnabudi mengatakan, pihaknya juga melakukan edukasi agar nasabahnya memahami pentingnya keamanan data.
"Antara lain mengedukasi nasabah agar membedakan email dan password untuk kebutuhan transaksi perbankan dengan kebutuhan yang lain (e-commerce, social media, maupun aplikasi-aplikasi lainnya), serta mengganti PIN dan password secara berkala," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Jumlah nasabah Jenius yang rekeningnya dibobol lebih dari satu?
Sementara analis digital forensik Ruby Alamsyah menjelaskan, pada kasus Wisnu Kumoro tersebut, pelaku kejahatan melakukan modus hacking atau peretasan terhadap keamanan aplikasi mobile Jenius.
"Kemungkinan besar pelaku menggunakan teknik SIM Swap, sehingga pelaku bisa mengakses ke data OTP yang dikirim ke nomer seluler korban yang terdaftar dalam aplikasi tersebut," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (6/9).
Kemudian pada pekan ini, terjadi lagi kasus pembobolan rekening yang dialami oleh nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), @adtynnr yang kehilangan Rp 80 juta dalam waktu satu minggu.
Ruby menjelaskan, untuk kasus BRI yang terjadi adalah modus skimming. Dia menjelaskan, para pelaku melakukan penggandaan kartu ATM yang dilakukan untuk korban nasabah, baik di bank lokal Indonesia maupun kartu ATM di bank asing.
Baca Juga: Nasabah BRI korban skimming Rp 80 juta sudah terima penggantian uang
Berdasarkan hasil investigasi Ruby, dalam dua tahun terakhir, proses operasi kejahatan skimming di Indonesia dilakukan di Bali dan oleh warga negara asing (WNA).
"Sejak tahun 2010, saya pribadi yang membantu Polri dan juga perbankan untuk mengungkap kasus ATM skimming dari tahun sebelumnya, 2009, sudah menemukan fakta bahwa seluruh kegiatan krimininal terkait ATM skimming di Indonesia diotaki oleh WNA Bulgaria (yang berlokasi di Kanada saat tahun 2010)," terang Ruby.
"Dalam periode 2 tahun terakhir pelaku organisasi kriminal Internasional tersebut, menambahkan Bali sebagai salah satu Lokasi operasional mereka untuk melakukan penarikan tunai dari hasil kriminal mereka melakukan penggandaan ATM," ujar Ruby.
Adapun Corporate Secretary BRI Heri Purnomo mengatakan, telah mengganti dana nasabah tersebut 100%. Ia mengimbau, agar pengguna kartu debit untuk secara berkala mengganti PIN-nya. Ini dilakukan agar nasabah terhindar dari tindak kejahatan skimming.
Penulis: Mutia Fauzia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasabah Perlu Waspada, Ini Ragam Modus Pembobolan Rekening Bank"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News