kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Weston serius pada Bank Mutiara


Rabu, 10 Juli 2013 / 12:19 WIB
Weston serius pada Bank Mutiara
ILUSTRASI. Rupiah melemah terhadap dolar AS.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Roy Franedya, Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Sedikit demi sedikit, informasi tentang Weston Internasional Capital Ltd mulai terkuak. Hedge fund yang meminati Bank Mutiara ini mengklaim: memiliki pengalaman panjang sebagai investor di kawasan negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dalam surat elektronik ke KONTAN, hedge fund asal Mauritius ini mengaku pernah masuk Indonesia tahun 1997, ketika krisis menimpa negeri ini.  Ketika itu, Weston  mengumpulkan saham perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan. Di  antaranya, Asia Pulp Paper, Polysindo and PT Gresik.

Perwakilan dan Manajer Regional Weston International, Jabir Udhin mengatakan Weston memiliki pengalaman selama 24 tahun mengelola aset-aset bermasalah di negara berkembang. Weston kini dipimpin John Liegey, mantan President dan Chief Operating Officer Dean Witter International Capital Markets Limited yang sekarang bersalin nama menjadi Morgan Stanley International.

Udhin menambahkan, ketertarikan pada Bank Mutiara karena pasar perbankan di Indonesia sangat cerah. Weston berniat menggarap bisnis syariah dan mikro. "Bila  menjadi pemilik Bank Mutiara, kami akan memberikan layanan manajemen aset yang lebih canggih, memberikan bunga kredit lebih rendah dan peningkatan tata kelola atau good corporate governance (GCG)," ujarnya.

Tapi Weston menggarisbawahi, harga Bank Mutiara sebesar Rp 6,7 triliun terlalu mahal. Menurutnya, tidak ada bank di Asia tenggara yang memiliki price to book value (pbv) lima kali, seperti harga yang disyaratkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Selain itu, laporan keuangan Mutiara tidak transparan. Bank ini tidak pernah diaudit akuntan publik ternama dunia.

Informasi saja, 1 Juli lalu LPS telah menutup pendaftaran calon investor Bank Mutiara. Dari 6 investor yang menandatangani letter of interest (LoI) hanya 5 investor yang memasukkan dokumen akuisisi. LPS dan penasihat keuangannya, Danareksa Securities belum bisa memastikan apakah Weston merupakan salah satu investor yang mengajukan ketertarikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×