Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aplikasi pesan instan WhatsApp milik Facebook Inc telah bergerak cepat menangkap peluang bisnis pembayaran digital di Indonesia. Berdasarkan sumber yang dikutip Reuters pada Selasa (20/8), WhatsApp tengah berkomunikasi dengan GoPay, Ovo, dan Dana untuk menjalani kerja sama.
Melihat hal ini Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) menilai ceruk pasar keuangan digital di Indonesia terbilang masih besar. Ketua Umum AFTECH Niki Luhur bilang bisa dilihat uang tunai masih digunakan dimana-mana. Sehingga kesempatan bisnis uang elektronik masih berpeluang besar.
Baca Juga: Alto Halo dikabarkan akan membawa WhatsApp Pay ke Indonesia
“Kesempatan dompet digital ke depannya masih besar. Pasti ada beberapa penggunaannya (use case) dan inovasi baru. Namun harus mengikuti regulasi yang sudah ada. Khususnya dalam sistem pembayaran, siapapun pelakunya baik lokal maupun nasional harus mengikuti aturan Bank Indonesia (BI) termasuk WhatsApp,” ujar Niki di Jakarta pada Kamis (22/8).
Ia juga menyebut perluasan penggunaan dompet digital juga sudah terjadi di beberapa negara lainnya. Misalnya di Thailand, penggunaan dompet digital juga telah dilakukan lewat fitur messenger.
“WhatsApp payment belum ada audiensi terkait perijinan. Saat ini kalau asing ingin menjadi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) didi Indonesia harus tunduk kepada ketentuan penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran (PTP) yaitu harus berbadan hukum Indonesia dan mengajukan ijin sebagai PJSP,” ujar Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI FIlianingsih Hendarta kepada Kontan.co.id pada Rabu (21/8).
Namun para perusahaan dompet digital domestik masih malu-malu mengonfirmasi rencana kerja sama ini.
Baca Juga: WhatsApp membidik bisnis pembayaran digital di Indonesia, ini komentar BI
“Kami tidak bisa berkomentar secara khusus tentang hal tersebut. Tapi sebagai pembayaran digital terbesar di Indonesia, kami selalu terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan penetrasi non-tunai di Indonesia,” Head of Corporate Communications Gopay Winny Triswandhani kepada Kontan.co.id pada Selasa (20/8).
Bisnis uang elektronik milik PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GoJek) ini terus bertumbuh hingga 50% transaksi di aplikasi GoJek telah menggunakan GoPay. PT Espay Debit Indonesia Koe sebagai pemegang merek udompetdigital DANA juga belum mau buka-bukaan.
“Saya belum bisa berkomentar tentang hal itu. Buat DANA, kami akan mendukung semua usaha untuk mempermudah transaksi secara digital karena akan mempercepat usaha untuk ke arah masyarakat non tunai yang akan membuat ekonomi kita lebih cepat bergerak naik,” ujar Chief Communication Officer DANA Chrisma Albandjar kepada Kontan.co.id pada Selasa (20/8).
Baca Juga: Rumor: Dompet digital WhatsApp masuk Indonesia lewat pemain lokal?
Head of Public Realtions PT Visionet Internasional sebagai pemegang izin uang elektronik OVO Sinta Setyaningsih, juga masih enggan berkomentar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News